Bersama teman-temanku, lagu yang tenang ini dinyanyikan
kembali di malam yang indah ini.
“Tenang-tenang
mendayung di dalam ombak selepas pantai. Tenang-tenang merenung di tengah
taufan hidup yang ramai. Bila terbawa arus di dalam doa laut terenang. Sabda penguat
doa, resapkanlah di dasar hatimu, sedalam laut medan hidupmu” (Dayung di Arus, MB.
no. 221).
Sungguh menggugah hati memang, merasuk hingga ke jiwaku
yang sedang sepih dan merindukan TUHAN, Sang pemiliknya yang sejati. Sembari menghayatinya,
kusadari betapa besarnya kekuatan TUHAN yang menghempaskan segala duka dan
kecemasan dalam hidup ini. Ya, Tuhan itu punya kekuatan untuk menghempaskan
semua persoalan hidup yang dialami semua orang yang dengan rendah hati dan
kesabaran serta kesetiaan menantikan pertolongan-Nya.
Di tengah ombak dunia yang bergelora, TUHAN itu ada.
Di tengah-tengah taufan dunia yang ramai dan hiruk pikuk, TUHAN pun ada. Bahkan,
di dalam arus yang menghanyutkan sekalipun, TUHAN masih tetap ada. IA ada untuk
mereka yang dengan penuh keyakinan berlutut dan berdoa di hadirat-Nya. IA ada
untuk mereka yang dengan tekun memanjatkan pujian dan permohonan kepada-Nya. IA
juga ada untuk mereka yang dengan tulus mengasihi-Nya dan berpegang teguh pada Sabda-Nya.
Hanya di dalam ketenanganlah keributan, kekacauan,
kegelisahan, kecemasan, dan kegelapan dapat dikalahkan. Mengapa? Karena TUHAN
menyukai ketenangan batin yang terarah kepada-Nya tatkala manusia mengalami
kegoncangan hidup. Ketenangan itu memungkinkan kerinduan yang mendalam dan
harapan yang besar akan TUHAN. Ketenangan itulah yang memungkinkan masuknya Sang
Sabda ke dasar hati setiap insan yang meresapkan-Nya. Maka doa dengan
leluasanya sampai ke telinga TUHAN.
Kawan, sehebat dan seberat apa pun pergumulan hidupmu,
doa janganlah diabaikan. Justru ketika Anda dan Saya dengan hati yang terbuka
dan tulus mencari TUHAN melalui doa yang kita panjatkan, pergumulan menjadi
sangat mungkin untuk diatasi. Sediakanlah waktu yang tenang untuk berbicara
dengan TUHAN dalam setiap waktu hidup. Ingatlah kutipan lagu di atas “Bila terbawa arus, di dalam doa laut
terenang.” Ya, di dalam doa, TUHAN memperhatikan kita yang sedang dirundung
kemalangan.
Fr. Ignasius Fernatyanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar