16 November 2013

Keterbatasan Manusia Bermakna "Ganda"



Saya yakin Anda dan saya setuju bahwa semua orang pada dirinya 'terbatas. Saya juga yakin bahwa Anda akan setuju dengan saya untuk mengatakan bahwa dunia dan segala isinya pada dirinya 'terbatas.' Siapakah yang bertanggung jawab atas keterbatasan kita? Adakah yang harus disalahkan atas keterbatasan kita? Tidak!! Tidak ada yang bertanggung jawab dan tidak ada yang disalahkan karena keterbatasan kita, selain diri kita sendiri.

Lantas, bagaimanakah pertanggungjawaban itu dibuat? Dan bagaimanakah 'membetulkan' keterbatasan itu?

Tanggung jawab kita atas keterbatasan kita ialah membuka diri dan menerima yang tak terbatas. Pembetulan kita atas keterbatasan kita ialah mengakui bahwa kita memang terbatas. Kalau Anda dan saya menyadari bahwa kita terbatas, pastilah yang akan kita lakukan ialah mencari sesuatu yang pada dirinya tidak terbatas. Jadi keterbatasan kita mengandaikan pencarian terhadap sesuatu yang tidak terbatas, yang ada di luar diri kita. Apakah itu?

TUHAN!!! Ya, jawabannya adalah TUHAN. Memang benar bahwa TUHAN tidak terbatas sehingga kita harus mencari-NYA. Kita mencari-NYA supaya kita menemukan-NYA. Dan ketika kita telah menemukan-NYA, kita akan tetap hidup untuk selama-lamanya, sebab TUHAN itu abadi.

Kalau Anda memahami ini, maka akan terbukalah jalan bagi kebenaran-kebenaran lain yang "mungkin" masih Anda ragukan. Jadi makna yang pertama dari keterbatasan manusia ialah 'mencari dan menemukan TUHAN'.

Selamat berfilsafat...

Fr. Ignasius Fernatyanan

1 komentar:

  1. pertanyaan nya berikutnya bagaimana cara utk menemukan Tuhan itu..

    BalasHapus