15 Oktober 2013

KAMULAH ‘JURU KEMUDI’ ATAS HIDUPMU, KAWAN!!

Kawan, layaknya sebuah perahu yang ‘berkelana’ di tengah lautan yang luas, demikian pun hidupmu. Anda dan saya bagaikan perahu-perahu kecil yang mengarungi samudera, ombak, arus lautan dan badai yang kencang. Perahu-perahu itu punya juru kemudi sendiri yang membelokkannya, mengarahkannya, dan mengimbanginya dengan ombak atau arus yang datang. Anda adalah juru kemudi atas hidupmu, begitu juga saya.

Tetapi ingat, Tuhan yang berkuasa atas samudera, ombak dan arus lautan berdiri di depan perahumu untuk menunjukkan arah dan tujuan perahu itu. Kamu, sebagai juru kemudi, tinggal membelokkan, mengarahkan, dan mengimbangi perahumu sesuai dengan suara dan perintah-Nya. Dia yang berdiri di depan perahumu itu tahu dengan pasti ke mana arah dan tujuan perahumu, maka dengarkanlah Dia.

Kamulah juru kemudi perahu hidupmu, kawan! Saat-saat air teduh, tanpa ombak, tanpa arus dan tanpa badai kamu tidak punya kesulitan untuk mengatur perahumu. Tapi saat-saat semua itu datang, pastilah kamu ‘kewalahan’ dan berteriak-teriak mencari pertolongan. Karena itu, kamu perlu untuk kuat dan tetap percaya kepada Tuhan serta punya pengalaman yang cukup untuk menghadapi semua itu.

Sangat mungkin kamu akan melibatkan orang lain untuk menjadi bagian dalam perahu hidupmu. Tapi ingatlah bahwa mereka bukan juru kemudi dari perahumu itu. Mereka hadir sebagai pemberi keseimbangan perahumu dengan duduk di sisi kiri dan kanannya. Mereka pun mendayung bersamamu, mengimbangi perahumu dari sisi yang mereka tempati, namun kemudi perahu itu tetap ada padamu. Kamulah yang mengarahkannya.

Malam ini kutunjuk dirimu dengan pasti bahwa ‘kamulah juru kemudi’ atas hidupmu sendiri. Tidak setiap waktu ada keteduhan, tapi juga gelora ombak. Tidak setiap waktu ada arah air yang tenang, tapi juga arus. Tidak setiap waktu ada angin sepoi-sepoi, tapi juga badai. Hidupmu senantiasa ada dalam situasi itu. Namun, Tuhan tidak pernah berhenti mendampingimu, mengarahkanmu dan memberimu petunjuk. Dengarkan dan percayalah kepada-Nya!

Perahu hidupmu adalah pengantar dirimu untuk sampai kepada kebahagiaan dan keselamatan kekal di dalam Tuhan. Kalahkanlah gelora emosimu, arus egomu, dan badai persoalan yang menghadangmu. Pasti kamu akan berteriak-teriak minta tolong karena semua itu, tapi ingat bahwa kamu tidak mendayung sendirian. Ada orang lain yang hadir bersamamu, mereka mengimbangimu, dan kamu yang mengarahkan perahumu.

Selamat berlayar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar