Kawan, layaknya sebuah perahu yang ‘berkelana’ di tengah lautan yang
luas, demikian pun hidupmu. Anda dan saya bagaikan perahu-perahu kecil
yang mengarungi samudera, ombak, arus lautan dan badai yang kencang.
Perahu-perahu itu punya juru kemudi sendiri yang membelokkannya,
mengarahkannya, dan mengimbanginya dengan ombak atau arus yang datang. Anda adalah juru kemudi atas hidupmu, begitu juga saya.
Tetapi ingat, Tuhan yang berkuasa atas samudera, ombak dan arus lautan
berdiri di depan perahumu untuk menunjukkan arah dan tujuan perahu itu.
Kamu, sebagai juru kemudi, tinggal membelokkan, mengarahkan, dan
mengimbangi perahumu sesuai dengan suara dan perintah-Nya. Dia yang
berdiri di depan perahumu itu tahu dengan pasti ke mana arah dan tujuan
perahumu, maka dengarkanlah Dia.
Kamulah juru kemudi perahu
hidupmu, kawan! Saat-saat air teduh, tanpa ombak, tanpa arus dan tanpa
badai kamu tidak punya kesulitan untuk mengatur perahumu. Tapi saat-saat
semua itu datang, pastilah kamu ‘kewalahan’ dan berteriak-teriak
mencari pertolongan. Karena itu, kamu perlu untuk kuat dan tetap percaya
kepada Tuhan serta punya pengalaman yang cukup untuk menghadapi semua
itu.
Sangat mungkin kamu akan melibatkan orang lain untuk
menjadi bagian dalam perahu hidupmu. Tapi ingatlah bahwa mereka bukan
juru kemudi dari perahumu itu. Mereka hadir sebagai pemberi keseimbangan
perahumu dengan duduk di sisi kiri dan kanannya. Mereka pun mendayung
bersamamu, mengimbangi perahumu dari sisi yang mereka tempati, namun
kemudi perahu itu tetap ada padamu. Kamulah yang mengarahkannya.
Malam ini kutunjuk dirimu dengan pasti bahwa ‘kamulah juru kemudi’ atas
hidupmu sendiri. Tidak setiap waktu ada keteduhan, tapi juga gelora
ombak. Tidak setiap waktu ada arah air yang tenang, tapi juga arus.
Tidak setiap waktu ada angin sepoi-sepoi, tapi juga badai. Hidupmu
senantiasa ada dalam situasi itu. Namun, Tuhan tidak pernah berhenti
mendampingimu, mengarahkanmu dan memberimu petunjuk. Dengarkan dan
percayalah kepada-Nya!
Perahu hidupmu adalah pengantar dirimu
untuk sampai kepada kebahagiaan dan keselamatan kekal di dalam Tuhan.
Kalahkanlah gelora emosimu, arus egomu, dan badai persoalan yang
menghadangmu. Pasti kamu akan berteriak-teriak minta tolong karena semua
itu, tapi ingat bahwa kamu tidak mendayung sendirian. Ada orang lain
yang hadir bersamamu, mereka mengimbangimu, dan kamu yang mengarahkan
perahumu.
Selamat berlayar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar