Kristus adalah
Guru yang sejati. Ia tidak sekedar menjadi 'pengajar' bagi para murid-Nya tapi
sekaligus 'pelaksana', pemberi contoh dan teladan hidup. Begitulah yang Ia
lakukan terhadap para murid-Nya. Ia memanggil para murid-Nya supaya
mengikuti-Nya, mendengar segala pengajaran-Nya dan mewartakan-Nya ke mana-mana.
Murid yang sejati ialah dia yang senantiasa mengikuti gurunya, berjalan di
belakang gurunya, mendengarkan gurunya dan siap untuk diutus ke mana saja.
Dengan ini,
Kristus telah menunjukkan bahwa Dialah sumber hidup yang sejati. Ia mengundang
semua orang, termasuk para murid-Nya, untuk mengambil bagian dalam diri-Nya.
Kalau begitu, Ia menyatukan segala bangsa, golongan dan siapa saja ke dalam
diri-Nya supaya beroleh keselamatan di dalam Dia pula. Sebagai sumber dan
puncak, Kristus mengajak semua orang untuk merasakan kebaikan kasih-Nya dengan
pertama-tama memanggil dan menjadikannya sebagai murid-murid-Nya.
Untuk itulah
setiap orang yang mendengar panggilan-Nya dan percaya kepada-Nya mengambil bagian
di dalam-Nya adalah murid-murid-Nya. Murid Kristus itu siap untuk mengikuti
sang Guru Abadi, mendengar kata-kata-Nya, dan lalu siap pula untuk diutus oleh
sang Guru. Jadi, murid Kristus adalah mereka yang berjalan bersama-Nya, menimba
rahmat cinta kasih dari-Nya dan membagikan rahmat cinta kasih itu kepada orang
lain yang belum 'sempat' berjalan bersama sang Guru, Kristus.
Menjadi murid
Kristus tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kerelaan, kesetiaan,
pemberian diri dan pengabdian yang tidak setengah-setengah. Murid Kristus
selalu mendengarkan panggilan sang Guru Abadi, mengikuti-Nya, dan
mewartakan-Nya. Baiklah setiap orang yang menjadi murid Kristus memiliki
kerinduan dan kecintaan yang mendalam terhadap sang Guru Abadi supaya dapat bertahan
dalam setiap cobaan. Kristus mengutus murid-murid-Nya seperti seekor domba ke
tengah-tengah serigala. Maka, bersiaplah bersama Kristus dan jangan mudah untuk
jatuh dalam setiap pencobaan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar