Saat manusia menyadari akan
keterbatasannya, maka secara tidak langsung ia pun menyadari bahwa ada yang tak
terbatas di dalam hidupnya. Apakah atau siapakah dia? Orang beriman akan
mengatakan bahwa itulah Tuhan. Tidak ada masalah dengan ini karena memang benar
bahwa Tuhan itu tak terbatas. Karenanya, Ia menciptakan yang terbatas, itulah
kita, manusia.
Kalau Ia menciptakan kita, maka pastilah
Ia punya rencana indah atas diri kita walaupun kita terbatas. Kita terbatas
bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa-apa, melainkan keterbatasan itulah
yang membuat kita untuk selalu dekat dengan-Nya. Kita bisa berharap pada-Nya
dan memperoleh rahmat-Nya. Dan ternyata, keterbatasan mendorong kita untuk
memuliakan-Nya.
Kalau demikian, keterbatasan kita punya
makna yang sangat dalam, yaitu memperoleh belas kasihan Tuhan sendiri. Tuhan
juga tahu kalau kita terbatas, karena itu Ia tak henti-hentinya menyertai kita.
Ia menuntun hidup kita dan membantu kita untuk melakukan segala sesuatu dengan
baik. Maka rencana indah Tuhan itu adalah totalitas hidup kita sendiri yang
senantiasa berserah diri kepada-Nya. Penyerahan diri itu disertai dengan pujian
dan kemuliaan bagi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar