
Banyak orang yang mengikuti janda itu saat kematian sang putra terkasih. Akan tapi tidak ada orang yang mampu menunjukkan bahwa ia benar-benar bersedih sama seperti janda itu. Murid-murid Yesus dan orang banyak yang menyertai-Nya pun tidak. Hanya Yesus yang punya rasa itu, yaitu belas kasihan. Kesedihan sang janda dihapuskan dengan belas kasih Allah, yaitu Yesus. Yesus tahu dukacita sang janda, Yesus memahami betul situasi hidup sang janda saat itu. Karenanya, Ia membangkitkan putra janda itu. Maka benarlah kata-kata semua orang itu bahwa "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah melawat umat-Nya." Itulah Yesus, Penyelamat.
Allah memperhatikan umat-Nya lebih dari pada keinginan manusia. Ia melihat apa yang paling dasar, yang paling inti dari hidup manusia. Itulah kebutuhan hidup manusia, yang paling mendesak dan harus dipenuhi sesegera mungkin. Bahkan, Ia menghendaki agar manusia hidup dalam kebahagiaan dan kedamaian. Maka tak salah lagi bahwa rombongan Yesus yang datang ke Nain itu adalah rombongan kehidupan, berbeda dengan rombongan kematian di Nain itu. Itulah sebabnya Ia datang melawat dunia dengan maksud 'menghidupkan' semua orang dengan diri-Nya sendiri. Kalau demikian, Allah memberi kehidupan baru bagi manusia. Orang yang sungguh beriman akan memuliakan Allah sama seperti orang banyak itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar