24 September 2013

"DUKA" INI TETAP DIPERHATIKAN TUHAN



Setiap tahun, setiap saat dan hampir di setiap tempat, terdengar kabar yang menyedihkan, bahkan memilukan. Sebagian orang di negeri ini (Indonesia) seakan tak punya rasa hormat, penghargaan dan toleransi lagi. Separuh orang dari bangsa ini seakan tak punya CINTA lagi terhadap sesamanya. Ini bukan tuduhan atau keluhan, tetapi kenyataan. Nyata bahwa nilai-nilai Pancasila direduksikan bahkan diabaikan dalam hidup berbangsa, bangsa Indonesia.

Bukankah kemerdekaan bangsa ini adalah kemerdekaan bersama? Ataukah kemerdekaan itu hanya berlaku di tahun 1945? Bagaimana mungkin rakyat bangsaku sendiri menindas dan mengorbankan rakyat yang lain? Sedih sekali melihat kenyataan pahit ini. Duka di negeri ini terus bertambah dan hati ini tak kuasa menerima semua itu. Hanya karena "sebagian" orang, nama bangsaku tercoreng di mana-mana. Kemerdekaan itu hanyalah tinggal kenangan belaka.

Sepertinya orang tidak mengerti dengan baik dan benar tentang Pancasila, dasar negeraku itu. Rasanya seperti kepentingan pribadi sedang mengalahkan 'bonum commune". Bahkan, sikap para pembesar di negeri ini seakan acuh tak acuh, seperti tak ada masalah saja. Ketegasan 'diacuekin' dan intoleransi terus membelalak. Suara-suara rakyat yang tertindas sedang kencang terdengar di mana-mana. Semoga tangan-tangan mereka mau melayani yang tertindas.

Ingatlah hai kawan-kawanku, di saat-saat mencekam seperti itu, Tuhan tidak menutup mata-Nya untuk kita yang tertindas. Ia senantiasa memandang dengan Kasih-Nya, menyimpan semua perkara itu di dalam hati-Nya yang suci. Bahkan, Ia sedang menguji keteguhan iman kita kepada-Nya. Tuhan, ampunilah mereka, sebab mereka tak tahu apa yang sedang mereka perbuat. Semoga duka ini menjadi kekuatan bagi kami dan kemuliaan bagi nama-Mu yang kudus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar