12 Juli 2013

ANTARA KASIH, PENGORBANAN DAN KEBAHAGIAAN



Malam ini langit tak berbintang dan kegelapan menguasai sebagian dunia ini pula. Bulan takkan bercahaya lagi seakan marah terhadap penduduk bumi yang tidak merindukannya. Bulan dan bintang memberikan cahaya dari diri mereka sendiri. Kelihatannya mereka memang suka memberi kepada manusia yang ‘berkeliaran’ di bumi ini. Tanpa disadari, mereka telah menjalankan tugas mereka setiap malam. Tapi, entah kenapa, malam ini suasana seperti tak ada hidupnya. Mati dan seberkas cahaya pun tidak ada. Hening, itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan suasana malam ini, termasuk suasana batin ini. Persis sama, bukan tiruan tapi memang sama.

Yang penting untuk direnungkan malam ini adalah cahaya bulan dan bintang yang tak mau memberi cahaya mereka masing-masing. Aku lantas membayangkan betapa ‘pekat’nya dunia ini kalau tanpa kasih dan pengorbanan terhadap yang lain. Dunia akan menjadi ‘gelap’ dan gulita jikalau kasih itu tidak dikatakan dan dilaksanakan. Pengorbanan diri itu melahirkan kebahagiaan bagi yang lain yang memang sedang membutuhkannya. Kasih juga adalah sumber kebahagiaan bagi yang lain. Dan, pengorbanan adalah buah dari kasih itu sendiri. Keduanya tidak bisa dipisahkan. Pengorbanan hanya akan terjadi kalau orang memiliki kasih. Hasilnya adalah kebahagiaan yang tampak pada diri yang lain.

Para sahabatku yang terkasih, kadang kita harus rela untuk ‘dilumpuhkan’ agar kebahagiaan orang lain menjadi nyata. Kadang pula kita harus membiarkan hati kita ‘dicambuki’ dengan kesedihan agar orang lain mengalami sukacita. Toh, Tuhan Yesus rela disalibkan agar kita memperoleh pengampunan dosa dan keselamatan. Guru kita yang bijaksana itu telah berkorban terlebih dahulu untuk kita. Ia mengharapkan agar hal yang sama, yang pernah dilakukanNya, dilakukan lagi oleh kita, para pengikutNya yang setia. Menjadi pengikut Kristus berarti siap berkorban demi kebahagiaan orang lain. Itulah pemberian yang paling dinantikan oleh Allah. Allah menantikan kita untuk menunjukkan kasihNya kepada setiap umatNya, sesama kita sendiri.

Kasih dan pengorbanan diri adalah perbuatan Allah yang perlu mendapat tempat di dalam diri orang-orang yang percaya kepadaNya. Yakinkanlah dirimu bahwa kebahagiaan yang kamu lihat di wajah, mata dan diri orang lain adalah hasil pengorbanan dirimu. Bukan berarti kamu menuntut hakmu dari orang lain, tetapi kamu melakukan yang berkenan kepada Allah melalui orang lain. Allah memberi kita kemampuan untuk membahagiakan orang lain dengan diri kita sendiri. Karena itu, manfaatkanlah kemampuanmu itu. Kalau kamu dapat menyatakan kasih Allah dan berkorban demi yang lain, kamu menjadi murid Yesus yang sebenarnya. Sadarlah bahwa setiap kasih dan pengorbanan diri yang kamu lakukan adalah rahmat Allah yang melimpah atasmu.

Sungguh, saat orang lain bahagia karena kamu, kamu pun akan bahagia dengan sendirinya. Itulah kebahagiaan yang disediakan Allah kepadamu. Kamu pantas untuk mendapatkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar