Mendaki sebuah gunung bukanlah hal yang mudah, tapi bukan berarti
kemudahan itu tak diperoleh saat pendakian itu dilaksanakan. Berdiri di kaki
gunung dan memandang ke puncak gunung itu serasa berada di dunia yang baru.
Bagaimana tidak, ada rasa damai di hati ini dan keinginan yang kuat untuk
mendaki gunung itu.
Saat mendaki, tubuh terasa lebih berat, tenaga terkuras, keringat
berlumuran, dan satu lagi "kaki bergetar" seperti orang yang
ketakutannya berlebihan. Wow... Seru tuh! Satu hal yang membuat aku tetap kuat
dalam mendaki gunung itu adalah "Salib." Ya, memang salib yang
beridiri di puncak sana menguatkanku.
Kadang orang merasa malas, lelah, tak berguna, hilang asa dan bosan
dalam membangun hidup karena persoalan-persoalan yang dihadapinya terlalu berat.
Hidup terasa tidak menggairahkan, penderitaan yang menderanya terlalu berat.
Kesalahannya terlalu banyak dan sebagainya dan sebagainya.
Meski demikian, bukan itu cara yang sesungguhnya untuk memandang hidup
ini. Segala persoalan dan penderitaan yang kita alami di dunia ini merupakan
"ujian" bagi kita untuk menggapai Salib, kemenangan sejati, itulah
keselamatan kita kelak. Ada Kebahagiaan yang telah disediakan Allah untuk kita
yang percaya kepadaNya.
Karena itu, salib Kristus hadir sebagai sarana yang menghubungkan kita
dengan Allah. Salib menguatkan kita dan kita pun mencapai salib itu. Salib
itulah tanda kemenangan kita yang sejati. Berjuanglah untuk mencapai salib itu.
Di dalam perjuangan itu, kita akan selalu dikuatkan oleh salib itu. Akhirnya,
keselamatan ada untuk kita. kbp.red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar