2 Mei 2013

BUNDA MARIA? ITU TELADAN HIDUPKU



Belajar dari orang lain itu amat penting bagiku. Bukan karena aku tidak punya apa-apa untuk mengembangkan diriku sendiri, melainkan mencari dan menemukan kabaikan yang ditanamkan Tuhan dalam diri orang lain. Aku sadar bahwa aku belum “lengkap” dan belum sempurna, karena itu aku ingin melengkapi diriku dengan kebaikan yang diberikan Tuhan kepada orang lain juga.

Bunda Maria adalah wanita yang dipilih Allah untuk mengandung dan melahirkan PuteraNya. Ia melahirkan Putera Allah bagi dunia. Ia menjadi ‘tempat’ bagi kediaman Allah layaknya tabut perjanjian yang tersimpan di dalam kemah suci. Allah menyertainya sejak di dalam kandungan St. Ana hingga diangkat ke surga. Maria itulah bunda tersuci yang menjadi teladan unggul bagiku.

Kasih dan kesetiaan Bunda Maria melebihi semua manusia yang pernah hidup di bumi ini. Ia tetap perawan dan tak tersentuh oleh dosa dan kesalahan. Maut takkan menguasainya, dan kemuliaan Allah menyinarinya. Ia mencintai Allah dengan tulus dan meremukkan kepala ular yang bengis. Dialah Hawa yang baru, yang tunduk kepada Allah dan menjadi contoh bagi sekalian orang.

Iman Bunda Maria kepada Allah tak dapat diragukan lagi. Keteguhan dan kerendahan hatinya di hadapan Allah patut dipuji. Ia pantas menjadi teladan bagiku. Ia memberiku inspirasi dan cara terindah tentang bagaimana mencintai Allah. Mencintai Allah itu harus dengan sepenuh hati dan seluruh raga. Mencintai Allah tidak bisa setengah-setengah, melainkan harus “full” dan tanpa henti.

Allah memberi satu gambaran hidup yang sempurna dalam diri Bunda Maria. Kesempurnaan itu tercermin dari kehadiran Sang Putera dalam Rahim Bunda Maria. Ia mendengarkan Sabda Allah, menyimpannya dalam hati dan melahirkan Sabda itu. Sabda menjelma manusia melalui Perawan Maria. Semoga aku dapat menimba cara mencintai Allah yang diperlihatkan oleh Bunda Maria. – kbp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar