Lazimnya kalau orang yang sudah saling mengenal dan mencintai berpisah,
ada kesedihan yang datang dari hati dan bahkan tangis yang tampak pada wajah
orang yang meninggalkan dan ditinggalkan. Perpisahan itu lalu dipandang sebagai
sesuatu yang seharusnya tidak terjadi. Bahkan ada pertanyaan yang muncul
seperti ini: “Mengapa kita harus bertemu?”
Hal yang demikian justru bertolak belakang dengan apa yang dialami oleh
para murid Yesus yang menyaksikan sendiri kenaikan Yesus ke surga. Yesus naik
ke surga, yang berarti Yesus harus berpisah dengan mereka, tapi sedikit pun
dalam hati mereka tidak ada kesedihan atau tangisan di wajah mereka. Malahan,
yang terekspresi adalah sukacita dan kegembiraan.
Tapi mengapa mereka bersukacita? Sukacita itu muncul karena mereka
diperkenankan untuk menjadi saksi atas semua yang diwartakan Yesus. Sukacita
itu muncul karena mereka dipanggil oleh Yesus sendiri untuk mendengar,
menyaksikan dan mengalami berita surgawi yang diwartakan Yesus. Juga, sukacita
itu muncul karena mereka percaya, beriman kepada Yesus.
Para murid Yesus melihat kenaikan Yesus sebagai suatu sukacita dan
diutus untuk mewartakan apa yang telah diwartakan oleh Yesus kepada mereka
selama Yesus tinggal bersama mereka di dunia ini. Karena itulah, kenaikan Yesus
ke surga bukanlah sebuah perpisahan yang menyedihkan bagi mereka. Malahan,
kenaikan Yesus itu merupakan momen yang patut disukacitakan.
Sahabat-sahabtku yang terkasih, kenaikan Yesus ke surga merupakan satu
peristiwa iman yang membuat hati menjadi damai, tenang dan nyaman. Mengapa? Karena
peristiwa ini menunjukkan bahwa orientasi manusia adalah berziarah menuju
surga, Kerajaan Allah. Di sana Allah meraja dan menantikan umatNya kembali
padaNya. Usahakanlah Kerajaan Surga dalam hidup ini.
Kenaikan Yesus ke surga mempertegas keberadaan kita sebagai anak-anak
Allah. Itulah identitas kita yang sesungguhnya. Kita diciptakan oleh Allah dan
berjalan menuju Allah pula. Yesus menunjukkan hal itu dengan pasti lewat
keberadaan diriNya di dunia ini dan kemudian naik ke surga hari ini. Ia pun
akan memberikan Roh Kudus kepada kita untuk menguatkan kita di dunia ini.
Mari kita bersukacita karena Allah menunjukkan kepada kita kemuliaanNya
agar kita tetap tinggal denganNya. Saat Ia menunjukkan kemuliaanNya itu, saat
itu pula kita diminta untuk menjadi saksiNya di dunia ini. Sukacita yang kita
alami di dalam Allah patut juga dibagikan kepada orang lain supaya mereka tahu
dan berbalik kepada Allah. Dengan begitu, kita bermental surgawi. – kbp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar