28 April 2013

SALIB KRISTUS ITU KASIH-NYA BAGI MANUSIA



Minggu, 28 April 2013


Saudara-saudariku yang terkasih, Tuhan Yesus menyelamatkan kita dengan salib, yang berarti bahwa Ia harus menderita, memanggul salibNya dan pada prosesnya mati di atas salib itu. Ada satu “penderitaan” yang dialami oleh Yesus untuk menyelamatkan kita. Dengan kata lain, Tuhan Yesus menyerahkan diriNya seperti domba yang dibawa ke tempat pembantaian hanya demi menebus dosa-dosa kita. Jadi, keselamatan itu sangat dekat dengan penderitaan Tuhan kita Yesus Kristus. Salib menjadi kemenangan bagi kita orang-orang yang mengikuti Yesus Kristus. Keselamatan yang dilakukan oleh Yesus ini tidak dimengerti oleh orang Yahudi, bangsa pilihan Allah sendiri. Sebaliknya, para murid mengerti akan hal itu dan mewartakannya kepada semua orang pada waktu itu, hingga kepada kita sekarang ini. 

Di samping itu, Tuhan Yesus yang menderita itu hendak menggarisbawahi satu hal ini, yaitu Kasih. Kasih menjadi dasar dari penderitaanNya itu. Ia mengasihi kita, sehingga kita diselamatkanNya dengan rela menderita demi kita semua. Bagi Tuhan Yesus, hal ini merupakan suatu yang baru, yang perlu kita hidupi di dalam tugas dan pekerjaan kita sehari-hari. Saling mengasihi adalah sikap yang paling diidamkan oleh Tuhan Yesus. Kalau demikian, penderitaan Yesus bukan hanya terbatas pada penderitaan itu, tetapi juga pada alasan yang sesungguhnya yang menyebabkan Yesus menderita. Kasih adalah dasar dari tindakan penyelamatan yang dilakukan oleh Yesus.

Saudara-saudariku yang terkasih, sadar atau tidak sadar, kita harus menerima bahwa jalan menuju Kerajaan Allah adalah jalan penderitaan. Kita diminta untuk menderita di dalam hidup ini demi mencapai Kerajaan Allah. Kita harus mengalami banyak sengsara supaya memperoleh keabadian. Begitulah ajaran Yesus yang diteruskan oleh para murid dalam pewartaan mereka kepada jemaat-jemaat perdana. Di sini, menderita bukan berarti memberikan diri kepada orang lain agar disiksa, melainkan memperjuangkan kebenaran, keadilan, kerukunan dan seterusnya dengan melawan kehendak banyak orang yang menginginkan kejahatan daripada semua kebaikan itu.

Kadangkala, di dalam keluarga kita temukan seorang kepala keluarga yang suka minum minuman keras dan akhirnya mabuk, lalu memukul isterinya, bahkan juga anak-anaknya. Inilah perbuatan jahat yang tidak dikehendaki oleh Tuhan dan manusia. Kadang juga, kita temukan di dalam kehidupan Negara, ada begitu banyak kasus yang meresahkan rakyat. Misalnya korupsi, nepotisme dan lain sebagainya. Ini juga perbuatan jahat yang tidak dikehendaki oleh Tuhan dan manusia. Nah, kita diminta untuk melawan semua perbuatan jahat itu. Itulah penderitaan kita. Kita menderita karena kebenaran tidak langsung dipraktekkan oleh manusia, melainkan harus diperjuangkan lagi dan lagi.

Jelaslah bahwa dalam persoalan-persoalan hidup seperti itu tidak ada kasih yang diinginkan oleh Tuhan Yesus sejak semula. Seandainya kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus itu dihidupkan dalam kehidupan kita sehari-hari, maka perbuatan-perbuatan jahat itu tidak pernah ada. Dan Allah menghendaki yang demikian. Dengan kata lain, kalau kasih dihidupkan oleh semua orang, maka hidup akan terasa damai, tidak ada kejahatan yang menyengsarakan. Tuhan Yesus telah menunjukkan semua itu dengan penderitaanNya di salib. Ia menjadi teladan pokok bagi kita semua untuk membela kebenaran dalam hidup ini. Ketahuilah, kebenaran yang Yesus perjuangkan dan kita perjuangkan sekarang dan nanti adalah keselamatan kepada kita sendiri.

Saudara-saudariku yang terkasih, kalau kita mengusahakan yang baik dan benar di dalam hidup ini, maka percayalah bahwa itu merupakan langit dan ciptaan yang baru yang dikehendaki oleh Tuhan Allah. Saat itulah kita telah mengalahkan Iblis yang menguasai dunia ini. Itu sebabnya, perjuangkanlah keselamatan kita dengan cara menamkan kasih dalam hati dan kehidupan kita setiap hari. Kita harus menderita demi kerajaan Allah yang dijanjikan Tuhan Yesus kepada kita. Dengan begitu, kita diselamatkan oleh Allah dan keselamatan itu menjadi nyata.

Semoga demikian… - kBp


Tidak ada komentar:

Posting Komentar