Setiap hari minggu kita menyimak dan menyantap Sabda yang menjadi Tubuh
dan Darah Kristus di Gereja. Sabda menjelma menjadi manusia sehingga bisa
disantap. Sabda itu pertama-tama diperdengarkan agar dapat didengarkan oleh
umat yang berhimpun di dalam Gereja itu. Di sana, kita tidak diminta untuk
membaca Sabda itu, melainkan mendengarkanNya.
Saat itulah hati dan telinga dipergunakan untuk menerima kabar sukacita
Allah. Hal yang sama sudah dilakukan oleh bunda Maria. Ia mendengarkan Sabda
Allah dan mengandung Sabda itu, lalu melahirkanNya. Bunda Maria mendengarkan
dengan hati dan telinga dan lalu menanamkan Sabda itu dalam dirinya. Ia mengandung
Sabda yang menyelamatkan manusia.
Hal mendengarkan itu hari ini juga ditekankan oleh Tuhan Yesus. “Domba-dombaKu
mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.” Ternyata,
mendengar itu adalah awal dari proses mengikuti Tuhan Yesus. Sabda Allah
diberitakan, telinga mendengar, dan Yesus mengenal, dan mengikuti Tuhan Yesus. Itulah
pengikut Kristus yang sejati.
Sahabat-sahabatku yang terkasih, mari kita mendengarkan sabda Tuhan
Yesus. Mendengar itu tidak cukup hanya dengan telinga, tapi dengan hati juga. Mendengar
itu temannya adalah menyimpan apa yang didengarkan di dalam hati, lalu melahirkan
apa yang didengar dalam bentuk yang baru. Jadi, mendengar itu harus punya
dampak juga. Itulah murid Kristus, dombaNya. -kbp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar