20 April 2013

KEPERCAYAAN ITU MENDAHULUI PENGERTIAN



(Credo ut Intelligam)

“Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? perkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkaulah Yang Kudus dari Allah.” Demikianlah jawaban Simon Petrus atas pertanyaan Yesus. Ini satu jawaban yang sungguh dalam arti dan maknanya. Jawaban ini menunjukkan identitas para rasul dalam mengikuti Yesus.

Mengikuti Yesus tidak sekedar mengatakan “Ya” atas tawaranNya, melainkan dari dalam hati yang paling dalam orang percaya dan tahu bahwa Yesus itu Allah yang menyelamatkan manusia. Roti Hidup itulah satu-satunya Penyelamat manusia, yang datang dari Bapa dan harus ‘disantap’ agar keselamatan diperoleh. Di luar Yesus, keselamatan manusia menjadi kabur.

Setiap orang dituntut untuk percaya terlebih dahulu akan Kristus. Setelah percaya, dia akan mengetahui. Kepercayaan terhadap Roti Hidup mendahului pengetahuan akan Dia itu. Para rasul tidak bisa mengundurkan diri dari Yesus karena kepercayaan mereka yang benar terhadap Yesus. Kepercayaan mereka itu menuntun mereka untuk mengetahui siapa sesungguhnya Roti Hidup itu.

Sahabat-sahabatku yang terkasih, kepercayaan itu mendahului pengertian kita akan siapakah Allah. Pekerjaan yang dikehendaki Allah adalah “percaya kepada Kristus.” Itulah sebabnya Kristus menekankan hal percaya itu; percaya kepada Roti Hidup yang turun dari surga. Setelah itu, kita akan dituntun Allah untuk mengetahui dan mengenal siapa Dia yang sebenarnya.

Dan ternyata, kepercayaan kita kepada Kristus menghasilkan pengetahuan yang benar akan siapakah diriNya. Kita tahu bahwa Kristus itu Penyelamat, Hamba Allah, Roti Hidup, dan seterusnya. Karena itu, tidak bisalah kita mengikuti Kristus dengan berusaha “mengetahui” dia terlebih dahulu baru percaya. Akal manusia tidak akan menjangkau keberadaan Allah. Hanya iman yang bisa.

Pada akhirnya Yesus menegaskan hal yang satu ini, “Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya.” Percaya kepada Kristus menjadi dasar dari seluruh perjuangan hidup kita. Kita menyambut Roti Hidup itu dengan iman yang teguh dan akhirnya mengetahui bahwa kita akan diselamatkanNya. Semoga kita percaya dan kemudian mengetahui bahwa Yesus itu Yang Kudus dari Allah. -kbp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar