25 April 2013

KITA DIPANGGIL UNTUK MEWARTAKAN KRISTUS








Secara historis, sebalum naik ke surga, Tuhan Yesus mengutus para rasulNya untuk pergi ke seluruh dunia dan mewartakan Injil kepada segala makhluk. Perutusan ini melibatkan para rasul sebagai pewarta Injil, dengan “harapan” Injil itu memperoleh tempat di dalam hati setiap makhluk.

Tuhan Yesus mengutus para rasulNya untuk mewartakan Injil, itu berarti Injil itu penting bagi setiap makhluk, termasuk manusia. Injil adalah kabar sukacita yang diwartakan Tuhan Yesus dari Bapa. Injil itulah Sabda yang menjelma menjadi manusia. Dan, “tempat” Sabda adalah hidup semua makhluk.

Itu sebabnya, Tuhan Yesus mengutus para rasulNya untuk menggemakan Sabda, Injil, ke seluruh dunia supaya dunia hidup. Tuhan Yesus menghendaki agar pekerjaanNya tidak “berakhir” dengan kehadiranNya di dunia saja, melainkan terus dilanjutkan dan dihidupi oleh sekalian orang di dunia ini.

Para rasul itu bagaikan penerus tongkat estafet, dengan Kristus sebagai pelari yang pertama, yang memberikan tongkat itu kepada para rasulNya. Di sana ada kejasama antara Allah dan manusia dalam mencapai suatu kesempurnaan hidup. Allah membutuhkan manusia untuk memuliakan DiriNya.

Tuhan Yesus tidak mewartakan Injil seorang diri tapi juga oleh para rasulNya yang diutus kemudian. Ia ingin Injil itu didengarkan oleh orang lain juga, bukan terbatas pada dunia keyahudian saja. Di sini, para rasul memegang peranan penting. Sabda, Injil lalu didengarkan oleh banyak orang, termasuk kita ini.

Sahabatku yang terkasih, keluarga, masyarakat dunia adalah “tempat” utama dari Injil itu. Kita adalah bagian dari keluarga, masyarakat dan dunia. Kita diminta untuk mewartakan Injil itu dalam tempat-tempat itu. Kristus perlu dihadirkan lagi dan lagi di dalam tempat-tempat itu  supaya hidup.

Tuhan membutuhkan kita supaya menjadi alatNya. Tapi terlebih dahulu kita perlu mendekatkan diri denganNya baru mewartakanNya ke mana-mana. Semoga kita seperti Santo Paulus yang berkata: “Celakalah aku jika tidak mewartakan Kristus.” Itu berarti, Kristus perlu diwartakan. – kbp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar