Saya pernah menuliskan tentang senyum pada salah satu profile pic-ku. Di sana tertulis, "Damainya
hati ini ketika di wajah terpancar senyum dan tawa itu. Senyum ini
milikmu, aku hanya ingin berbagi denganmu supaya kamu pun memperoleh
secercah harapan. Harapan bahwa orang lain masih menerima keberadaanmu
saat ini. Harapan bahwa kamu masih mau meniti jalan hidupmu sendiri
sembari membiarkan Tuhan mengukir hidupmu menjadi indah. Kamu itu indah
di mata Tuhan. Semoga senyum itu memberikan warna baru di tengah gunda
gulanamu, dan menghempaskan semua kekhawatiranmu yang hanya mematikan
setiap harapan baik yang ada di dalam dirimu. Salam senyum untuk
semua...!!!"
Dengan senyum, kita membuka mata orang lain bahwa dunia sedang mencintainya, bukan membencinya. Kita tersenyum karena hati ini ingin menyapanya. Hati yang membawa suka cita yang besar. Kata orang, senyum membuat kita hidup lebih lama. Ini berarti, dengan senyum kita menginfestasi hidup kita, memperlama waktu kita. Kalau begitu, senyum itu menambah rahmat. Semoga setiap hari, setiap saat, hati kita dihiasi oleh suka cita dan kedamaian supaya dapat terpancar kepada yang lain lewat senyum itu. Jelaslah bahwa senyum yang demikian bukanlah tebar pesona, tetapi berbagi kasih kepada yang lain. Itulah salah satu kekuatan relasi persaudaraan kita, yakni berbagi kasih dengan yang lain.
Ingatlah bahwa saat Anda tersenyum, Allah sedang tersenyum kepadamu.
Ingatlah bahwa saat Anda tersenyum, Allah sedang tersenyum kepadamu.
@dalam naungan bantik pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar