Hari ini, ada tiga golongan orang yang
berada, bahkan sampai berdesak-desakan dengan Yesus. Mereka itu adalah orang
banyak, para murid dan wanita yang sakit pendarahan. Orang banyak 'berinisiatif' untuk
berdesak-desakan dengan Yesus, demikian juga para murid. Sedangkan perempuan
yang sakit pendarahan itu memilih untuk menjamah jubah Yesus dengan iman yang
teguh. Itu sebabnya, Yesus mengetahuinya, berpaling kepadanya, tidak kepada
para murid atau orang banyak. Kepercayaan perempuan itu terhadap Yesus ternyata
menyembuhkan sakit pendarahannya. Hal yang sama ditunjukkan juga oleh Yairus.
Ia percaya kepada Yesus, maka anaknya selamat.
Kita beriman, beriman secara manusiawi.
Dalam iman itu, ada harapan yang besar kepada Yesus, harapan untuk
diselamatkan. Itu sebabnya, kita perlu untuk "bergerak" kepada Yesus,
mendekati Dia yang adalah sumber kebutuhan hidup manusia. Kita tidak bisa
tinggal diam dan menantikan saja, melainkan harus mengambil langkah dan bersatu
dengan Yesus. Kalau begitu, iman kepada Yesus bukan soal harapan saja,
melainkan usaha untuk bergerak ke arah Yesus. Iman kepada Yesus bukan saja di
mulut/bibir, melainkan juga berbuat, berbuat yang benar. Akhirnya, beriman kepada
Yesus harus secara utuh, menyangkut seluruh keberadaan kita, yakni hati dan
budi yang bersih, serta tangan yang senantiasa memberi.
Lembah Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar