
Kita beriman, beriman secara manusiawi.
Dalam iman itu, ada harapan yang besar kepada Yesus, harapan untuk
diselamatkan. Itu sebabnya, kita perlu untuk "bergerak" kepada Yesus,
mendekati Dia yang adalah sumber kebutuhan hidup manusia. Kita tidak bisa
tinggal diam dan menantikan saja, melainkan harus mengambil langkah dan bersatu
dengan Yesus. Kalau begitu, iman kepada Yesus bukan soal harapan saja,
melainkan usaha untuk bergerak ke arah Yesus. Iman kepada Yesus bukan saja di
mulut/bibir, melainkan juga berbuat, berbuat yang benar. Akhirnya, beriman kepada
Yesus harus secara utuh, menyangkut seluruh keberadaan kita, yakni hati dan
budi yang bersih, serta tangan yang senantiasa memberi.
Lembah Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar