1
Yoh. 2:3-11, Luk. 2:22-35
Dalam
beberapa hari ini, seluruh umat Kristiani bergembira karena Kristus, Sang
Penyelamat telah lahir ke dunia. Kegembiraan ini membuat orang untuk
berpegangan tangan satu sama lain. Kegembiraan ini melahirkan damai dan
kerukunan di antara orang banyak. Sungguh, dampak dari kelahiran Kristus sangat
luar biasa. Tua-muda, kecil-besar, kurus-gemuk, semuanya begembira karena Sang
Penyelamat itu.
Hal
utama yang semua orang saksikan adalah Sang Penyelamat lahir di kandang yang
hina, sangat sederhana dan memilukan hati setiap orang yang memandang. Namun, dari
sana Penyelamat itu ingin tinggal bersama manusia, merasakan cara hidup manusia
dan mengangkat manusia serta membawanya kepada Allah. Syaratnya sederhana, mengikuti
Dia, melakukan segala perintah-Nya dan hidup seperti Dia.
Di
Bait Allah, Simeon telah menanti-Nya dan mengukir satu kidung indah bagi Allah
dan dunia. “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai
sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang
dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang
yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi
umat-Mu, Israel."
Simeon
menantikan Sang Penyelamat itu, barulah ia meninggalkan dunia. Ia tahu siapa yang
dinantikan. Simeon punya pengetahuan, pengenalan dan telebih iman yang benar
kepada Sang Penyelamat. Karena itu, ia menantikan sesuatu yang pasti, bukan
basa-basi. Sungguh, Simeon adalah tokoh iman yang patut diteladani oleh semua
orang yang menantikan Dia. Di sini, semua orang perlu belajar dari Simeon.
Sahabatku
sekalian, Natal sudah pasti membawa kegembiraan bagi kita semua. Namun,
alangkah lebih indah jika Natal itu dibawa dalam kehidupan bersama. Ini akan
terwujud apa bila kita punya iman, pengetahuan dan pengenalan yang benar akan Dia
yang menjadi pokok dari Natal itu. Dari Simeon kita menemukan tiga kebenaran
itu. Semoga semangat Natal menjadi “makanan” kita setiap hari. Selamat Natal
untuk Anda semua.
Lembah
Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar