18 Desember 2012

KEBERADAANKU INI UNTUK MENCINTAI YANG LAIN



Gabriel Marcel (seorang filsuf ternama) pernah berkata: “Makna eksistensi manusia terletak pada relasi.” Artinya, keberadaan manusia bermakna ketika ia ada dengan dan untuk orang lain. Seandainya manusia hidup sendirian, maka ia mengalami keterasingan, bahkan diasingkan oleh dirinya sendiri. Keberadaannya dengan dan untuk orang lain itu ditempatkan dalam koridor-koridor cinta, bukan benci. Jadi, yang perlu dalam hidup adalah “relasi cinta.”

Marcel mengungkapkan satu kebutuhan terdalam dari manusia, yakni penghargaan terhadap yang lain sebagai sesama. Di mana ada perang, jelas di situ tidak ada relasi cinta. Orang butuh dihargai, diberi “harga” oleh sesame. Pemberian “harga” itu terletak pada cinta yang pada dasarnya dimiliki setiap orang. Karena itu, ketika seseorang berbelok dari relasi cinta itu menuju benci, maka ia tidak lagi menghargai sesamanya.

Sahabat, sesama adalah bagian penting dari dirimu. Ia adalah pribadi yang lain di luar dirimua. Kata “sesama” menunjuk pada kesamaan antara dirimu dan dirinya. Kamu tak beda dengan dia. Itulah sebabnya kamu harus menghargainya, bukan membenci, memusuhi bahkan menindasnya. Manfaatkanlah keberadaanmu dengan baik, yakni dengan mencintai yang lain. Dengan begitu, kamu sudah menemukan makna hidupmu.

Kadang cinta gampang dikalahkan oleh benci. Memang dalam sejarah manusia, benci tak dapat lepas dari diri manusia, namun ingatlah bahwa cinta jauh lebih mulia dari benci itu. Kebencian hanya mendatangkan permusuhan, sedangkan cinta sudah pasti melahirkan persahabatan dalam persaudaraan. Kalau cinta menjadi bagian dari diri kita, maka keberadaan kita menjadi bermakna dan kita menemukan kesejatian hidup.

Saya ingin mengutip kata-kata Yesus ini: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat. 22:39). Tuhan kita telah menyerukan itu jauh sebelum kita ada di dunia ini. Itu berarti, keberadaan kita harus diperhitungkan pula dengan yang lain. Kita tidak hidup sendiri, melainkan dengan yang lain. Makanya, cinta terhadap yang lain itu perlu, bahkan menjadi dasar dari hidup itu sendiri. Semoga kita bisa saling mencintai.

@Kaki Bantik Pineleng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar