17 Desember 2012

ANTARA KEINGINAN DAN PENDERITAAN, ADA KEBUTUHAN


Semua orang ingin agar bebas dari perkara-perkara hidup.
Ingin lepas dari cengkeraman penderitaan, kesulitan, kesusahan.
Ingin meninggalkan kesedihan. Ingin agar tidak "menangis."
Ingin agar tak mengenal godaan-godaan "setan."
Ingin juga agar tak berteman dengan 'kerusakan' dan atau kehancuran.

Ya, manusia punya keinginan untuk bebas dari segala macam kesusahan hidup. Namun sayang, semua keinginan itu justru menimbulkan kesusahan dan kesulitan dan atau penderitaan baru bagi diri manusia sendiri. Terlalu banyak menginginkan. Dan benarlah kata-kata sang Buddha: "Keinginan akar dari penderitaan manusia." Cobalah untuk membaharui dan mengontrol semua keinginan dalam dirimu.

Sahabat, saya mau mengajak Anda untuk bertolak dari "keinginan" menuju ke makna penderitaan. Kita memang tidak akan lepas dari keinginan, tetapi yang bisa kita buat adalah belajar untuk menginginkan sesuatu yang baik, yang perlu dan yang penting untuk hidup. Rasanya, itu lebih bermakna dari pada menginginkan semua hal tanpa melihat mana yang harus didapatkan.

Kurangilah daftar keinginanmu dan lihatlah keinginan mana yang mendesak dan harus didahulukan. Dasar dari keinginan yang benar adalah kebutuhan. Di antara keinginan dan penderitaan ada kebutuhan. Keinginan akan hal yang tak bermanfaat akan mendatangkan penderitaan. Sebaliknya, keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup akan mendatangkan kebahagiaan.

Kenapa? Karena kebutuhan itu berbeda dengan keinginan. Kita boleh menginkan segala sesuatu, tapi apakah kita membutuhkan segala sesuatu? Tidak, sahabat! Itulah sebabnya, keinginan harus dibaharui dan dikontrol sesuai dengan kebutuhan. Demikianlah kita akan menemukan makna yang baru di balik penderitaan. Lebih baik membutuhkan, lalu menginginkan dari pada sebaliknya.

Lembah Bantik Pineleng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar