14 Desember 2012

KEADAANMU BAGAIMANA, ORANG MUDA???


Dalam kuliah Pastoral Kategorial:

"Apa pendapat Anda tentang Orang Muda, Romo?"

Berbicara tentang orang muda berarti berbicara tentang harapan-harapan antara "sudah dan belum". Harapan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Problematika kaum muda adalah problematika harapan dalam dinamika perkembangan manusia.

Orang muda dapat dikenal melalui pertumbuhan fisik, perkembangan mental, perkembangan emosional, perkembangan sosial perkembangan moral dan perkembangan religius.

Di samping itu, orang muda juga punya kebutuhan tersendiri. Kebutuhan-kebutuhan itu antara lain, perlindungan, kedamaian, ketentraman, dan kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan ini dapat terpenuhi apabila mereka merasa diterima, didengarkan, dihargai, dan diakui sebagai pribadi dengan segala kekuatan dan kelemahannya".

Semoga semakin jelas bahwa orang muda adalah pribadi-pribadi yang masih dalam perjalanan (dengan segala jatuh bangunnya) dan perjuangan untuk menemukan dan memantapkan diri. Mengenal diri dan situasi mereka ini hendaknya membuat kita menaruh simpati dan respek terhadap mereka.

Tidak ada alasan bagi orang tua untuk menolak bahkan mengabaik anak-anak yang sedang beranjak dari masa kekanak-kanakannya. Justru merekalah yang harus menjadi pelindung bagi anak-anaknya itu.

Seringkali terjadi hal-hal yang dapat membuat orang muda untuk meninggalkan bahkan membenci orang tuanya. Hal itu karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua sendiri. Dunia modern dapat saja mengundang orang tua untuk lebih menaruh perhatian pada kesibukan dan pekerjaan serta hal-hal lain, dibandingkan dengan menjaga dan merawat anak-anaknya sendiri. Pembinaan menjadi pincang dan anak tidak tahu hendak menuju ke arah yang mana.

Memang orang muda punya kemampuan untuk mengubah jalan hidupnya sendiri, tapi ia masih butuh tuntunan, harapan dan kasih sayang dari orang tuanya. Ia sedang berada dalam masa transisi dan peralihan sehingga tuntunan mutlak perlu.

Orang muda adalah harapan dan tulang punggung masa depan Gereja dan Bangsa. Maka dari itu, perlu dituntun sehingga tidak salah arah atau salah kaprah. Perjuangan dari orang tua untuk memperhatikan anak-anaknya sendiri amatlah dibutuhkan dalam kehidupan berkeluarga, sehingga anak juga tidak merasa ditinggalkan.

Semoga orang tua yang suka memperhatikan diri sendiri, ketimbang memperhatikan anak-anaknya, sadar akan situasi seperti ini. Jika tidak, maka Gereja dan Bangsa kita akan salah arah.

Orang Muda, ayo bangun dari tidur, saatnya kita berkarya demi Gereja, Bangsa dan Negara...

Lembah Bantik Pineleng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar