Dalam kuliah Pastoral Kategorial:
"Apa pendapat Anda tentang Orang
Muda, Romo?"
Berbicara tentang orang
muda berarti berbicara tentang harapan-harapan antara "sudah dan
belum". Harapan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Problematika kaum
muda adalah problematika harapan dalam dinamika perkembangan manusia.
Orang muda dapat dikenal melalui
pertumbuhan fisik, perkembangan mental, perkembangan emosional, perkembangan
sosial perkembangan moral dan perkembangan religius.
Di samping itu, orang muda juga
punya kebutuhan tersendiri. Kebutuhan-kebutuhan itu antara lain, perlindungan,
kedamaian, ketentraman, dan kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan ini
dapat terpenuhi apabila mereka merasa diterima, didengarkan, dihargai, dan
diakui sebagai pribadi dengan segala kekuatan dan kelemahannya".
Semoga semakin jelas bahwa orang
muda adalah pribadi-pribadi yang masih dalam perjalanan (dengan segala jatuh
bangunnya) dan perjuangan untuk menemukan dan memantapkan diri. Mengenal diri
dan situasi mereka ini hendaknya membuat kita menaruh simpati dan respek
terhadap mereka.
Tidak ada alasan bagi orang tua
untuk menolak bahkan mengabaik anak-anak yang sedang beranjak dari masa
kekanak-kanakannya. Justru merekalah yang harus menjadi pelindung bagi
anak-anaknya itu.
Seringkali terjadi hal-hal yang
dapat membuat orang muda untuk meninggalkan bahkan membenci orang tuanya. Hal
itu karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua sendiri. Dunia
modern dapat saja mengundang orang tua untuk lebih menaruh perhatian pada
kesibukan dan pekerjaan serta hal-hal lain, dibandingkan dengan menjaga dan
merawat anak-anaknya sendiri. Pembinaan menjadi pincang dan anak tidak tahu hendak
menuju ke arah yang mana.
Memang orang muda punya kemampuan
untuk mengubah jalan hidupnya sendiri, tapi ia masih butuh tuntunan, harapan
dan kasih sayang dari orang tuanya. Ia sedang berada dalam masa transisi dan
peralihan sehingga tuntunan mutlak perlu.
Orang muda adalah harapan dan
tulang punggung masa depan Gereja dan Bangsa. Maka dari itu, perlu dituntun
sehingga tidak salah arah atau salah kaprah. Perjuangan dari orang tua untuk
memperhatikan anak-anaknya sendiri amatlah dibutuhkan dalam kehidupan
berkeluarga, sehingga anak juga tidak merasa ditinggalkan.
Semoga orang tua yang suka
memperhatikan diri sendiri, ketimbang memperhatikan anak-anaknya, sadar akan
situasi seperti ini. Jika tidak, maka Gereja dan Bangsa kita akan salah arah.
Orang Muda, ayo bangun dari
tidur, saatnya kita berkarya demi Gereja, Bangsa dan Negara...
Lembah
Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar