Yes.
35:1-10, Luk. 5:17-26
Bagaimana
mungkin orang membocorkan atau membuka atap rumah dan menurunkan seorang yang lumpuh
tepat di hadapan Yesus lewat bagian atap yang terbuka itu? Ini satu perbuatan
yang ada di luar dugaan manusia. Bukan saja orang lumpuh itu, tempat tidurnya
pun disertakan. Kelihatannya berat, susah dan hampir tak mungkin untuk
melakukan pekerjaan seperitu. Tapi itulah iman, harapan dan penyerahan diri
yang paling dalam dan utuh.
Iman,
harapan dan penyerahan diri merupakan ‘sarana’ terpenting bagi seseorang untuk
memperoleh keselamatan dari dan dalam Yesus Kristus. Mereka yang mengusung
orang lumpuh itu menaruh seluruh iman, dan harapan kepada Yesus. Mereka yakin
bahwa Yesus pasti menyembuhkan orang lumpuh itu. Karena itu, mereka menyerahkan
orang lumpuh itu kepada Yesus untuk disembuhkan.
Inilah
yang sebetulnya dan seharusnya menjadi mental dari setiap orang Kristen, bahkan
semua orang. Nabi Yesaya telah menyerukan sejak awal bahwa “Padang gurun dan
padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga.”
Mengapa demikian? Karena Yesus, Putera Allah, Penyelamat manusia "berhak" memberi
keselamatan bagi setiap orang yang menyerahkan seluruh hidupnya kepada-Nya.
Saudaraku
terkasih, kita ini seperti orang lumpuh itu, seperti padang gurun, seperti
padang kering, seperti tak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Kerena itu,
kita butuh pemberi hidup. Pemberi hidup itu adalah Yesus Kristus yang lahir
bagi kita nanti. Mari tunjukkan kualitas hidup Kristiani seperti mereka yang
membongkar atap rumah itu. Milikilah iman, harapan dan penyerahan diri yang
dalam dan utuh kepada Yesus.
Kalau
sudah demikian, maka kita akan memperoleh hidup, keselamatan dan kebahagiaan
kekal. Mari, saya mengajak Anda semua untuk berani membongkar atap dan dinding yang
memisahkan kita dengan Yesus. Persiapkan iman, dan harapan sebagai alat untuk
membongkar atap dan dinding itu. Setelah itu, serahkanlah seluruh hidupmu,
dirimu dan keberadaanmu kepada Yesus, Putera Allah yang menyelamatkan manusia.
God Bless You All.
Lembah
Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar