1 Desember 2012

BERJAGA-JAGALAH SENANTIASA SAMBIL BERDOA



Beberapa hari yang lalu, Lukas memberitakan tentang tangisan Yesus atas kota Yerusalem, kehancuran Bait Allah dan Yerusalem kelak. Dan memang benar bahwa kota Yerusalem kemudian dihancurkan dalam sejarahnya. Tangisan Yesus atas kota Yerusalem dan kehancuran Bait Allah ini disebabkan oleh penolakan orang Yahudi sendiri terhadap Yesus. Yesus sebagai Putera Allah yang diutusan Allah untuk menyelamatkan manusia, tidak dikenal, dianggap menghojat Allah, dan karena itu harus ditolak, disiksa, bahkan disalibkan di kayu salib sebagai seorang penjahat.

Yerusalem yang hancur itu lalu dibangun kembali oleh generasi selanjutnya, yakni orang Kristen. Akan tetapi, bagi Lukas, itu bukan lagi Yerusalem secara fisik tetapi Yerusalem secara iman, yang taat kepada Allah dalam diri Yesus. Nah, inilah situasi pada kedatangan Yesus untuk yang pertama kalinya di dunia ini. Setelah itu, Yesus naik ke surga, lalu mengutus Roh Kudus untuk menyertai Gereja, dan berjanji akan datang lagi suatu kelak.

Saudara-saudaraku yang terkasih, hari ini Tuhan Yesus berbicara tentang kedatangan-Nya kembali ke dunia ini. Lagi-lagi, Tuhan Yesus berbicara tentang suatu kondisi di mana tidak ada keteraturan kosmis saat kedatangan-Nya kembali. Kedatangan itu dawali dengan tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung. Saat itu, orang akan ketakutan karena kecemasan. Kuasa-kuasa langit akan goncang, dan Anak Manusia akan datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Saat itu juga, orang diminta untuk bangkit dan mengangkat mukanya sebab penyelamatannya sudah dekat. Itulah hari Tuhan, di mana Yesus datang sebagai Hakim dan Juruselamat pada akhir zaman. Ini merupakan janji Yesus sendiri untuk melawat manusia lagi secara langsung, berhadapan muka.

Tuhan Yesus juga bilang bahwa hari Tuhan itu berlaku bagi semua orang, tanpa kecuali. Artinya, saat Tuhan Yesus datang sebagai Hakim dan Juruselamat itu, semua orang: kecil-besar, tua-muda, kurus-gemuk, cacat atau pun tidak, frater atau pastor, semuanya akan dihakimi dan diselamatkan oleh-Nya. Tuhan Yesus akan menghakimi dan menyelamatkan manusia sesuai dengan perbuatan-Nya. Itu sebabnya, Tuhan Yesus memberikan satu nasehat penting kepada para pengikut-Nya: “berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa.”

Saudaraku terkasih, kedatangan Yesus untuk yang pertama kali, beberapa puluh abad yang lalu itu sebetulnya menggambarkan suatu hidup yang terarah kepada Allah. Itulah yang sebenarnya dan seharusnya menjadi poin dan bobot utama dalam sikap berjaga-jaga. Semua orang diminta untuk hidup dan mati di dalam Kristus, sebab hanya Kristus satu-satunya Penyelamat manusia. Karena itu, orang harus berjaga-jaga di dalam hidupnya. Akan tetapi, bukan saja berjaga-jaga melainkan juga berdoa. Yesus bilang, “berjaga-jaga sambil berdoa.” Maka, dua sikap itu harus dihidupi sekaligus. 

Natal, adalah peristiwa kelahiran Yesus ke dunia. Sabda menjelma menjadi manusia dan tinggal di antara manusia. Ia lahir dengan kesederhanaan dan mau merasakan pengalaman manusia. Kehadiran Yesus ini sebenarnya hendak menuntun hidup manusia supaya hati manusia tetap terarah kepada Allah. Kita menjadi pengikut Yesus, berarti senantiasa mengikuti cara hidup-Nya. Bebas dari godaan dunia dan mengikuti suara dan kehendak Allah. Kegagalan dan kehancuran bangsa Yahudi karena hal ini, tidak mau mendengarkan Yesus. Mereka tidak mempersiapkan kehadiran Yesus. Mereka tidak berjaga-jaga. Dan, kemudian menolak-Nya. Maka tak heran, mereka mengalami kehancuran di kemudian hari.

Saudarku terkasih, supaya kita tidak hancur pada kedatangan Yesus yang kedua kalinya, maka mari pergunakanlah hidup ini dengan baik, khususnya pada Masa Adven ini. Janganlah terlena dengan kemegahan dunia ini, melainkan pada Yesus, Sang Juruselamat dan Hakim yang benar. Kalau orang terlena pada Yesus, maka ia akan berjaga-jaga, berdoa dan bersiap diri untuk menyambut kedatangan Sang Juruselamat itu. Seandainya setiap hari, setiap saat, dan setiap detik kita terlena pada Yesus, maka saat kedatangan Yesus yang kedua kalinya, kita akan mampu untuk mengangkat kepala dan memandang Dia. Saat itu, kita akan dihakimi dan diselamtakan karena kebiasaan kita yang terlena kepada-Nya selama hidup ini.

Lembah Bantik Pineleng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar