Renungan di Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung
Tanpa Dosa
Istilah
"dosa" hanya ditemukan dan dikenal dalam hidup orang beriman. Di luar
itu, tidak ada (dalam buku 'Identitas Yesus dan Misteri Manusia - Dr. Albertus
Sujoko’, MSC). Orang dapat berbicara tentang dosa kalau ia beriman kepada Tuhan
dan kalau hidupnya tidak sesuai dengan perintah Tuhan. Dengan kata lain, hanya
orang beriman yang 'mengenal' dosa serta tindakan yang mengakibatkan dosa itu.
Hari ini
seluruh Gereja Katolik di dunia merayakan hari "Santa Perawan Maria
Dikandung Tanpa Dosa." Gereja Katolik jelas mengakui bahwa Maria dikandung
dan dilahirkan tanpa noda dan dosa. Ini berarti, sejak di dalam kandungan
sampai pada kehidupan danterangkatnya ke surga, Maria tetap 'bersih' dan tak
bercela sedikit pun. Hidupnya suci dan murni di hadapan Allah yang
menyelamatkan manusia.
Kalau
dosa tidak pernah melekat pada Maria, berarti Maria adalah wanita yang
sungguh-sungguh beriman kepada Allah. Hidupnya tidak terlepas dari ketaatan dan
kesetiaan kepada Allah. Kehadiran Yesus di dalam kandungan Maria hendak
mengarisbawahi kebenaran Maria di hadapan Allah. Kemurniannya mengundang Yesus
untuk datang dan tinggal di dalam dirinya.
Yesus
berkenan tinggal di dalam rahim Maria, supaya tetap menjaga Maria yang suci di
hadapan Allah. Semua orang memang berdosa, tetapi Maria, tidak mengenal itu.
Sejak dikandung dan dilahirkan, Maria tetap seorang Perawan yang tulus dan
jujur di hadirat Allah. Karena itu, Maria diselamatkan secara sempurna dengan
kehadiran Yesus sendiri di dalam hidupnya.
Bagaimana
dengan kita, Gereja, orang Katolik, umat beriman? Kita pantas meneladani Bunda
Maria yang tak bernoda. Dosa yang kita buat hanya membentangkan jarak yang jauh
antara kita dengan Allah. Dosa itu pula yang membuat kita tak bisa diselamatkan
oleh-Nya. Masa Adven adalah masa penantian akan Yesus. Maka, supaya Yesus
tinggal di dalam hati kita, kita 'wajib' membersihkan diri. Contohlah cara
hidup Bunda Maria yang penuh iman dan harapan kepada Allah!!
Doa:
“Semoga Bunda Maria mendoakan kita yang masih berziarah di dunia ini.”
Lembah
Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar