Why. 15:1-4, Luk. 21:12-19
Kenyataan bahwa para murid disiksa, dianiaya dan dimasukan ke dalam penjara
setelah Yesus beralih dari dunia ini, memperlihatkan betapa Yesus sendiri
ditolak oleh dunia dan manusia. Yesus berpesan kepada para murid untuk tidak
mempersiapkan pembelaan atas diri mereka terlebih dahulu, sebab Ia sendiri akan
memberikan kata-kata hikmat kepada mereka sehingga tak dapat ditentang oleh
dunia. Kata-kata hikmat ini menjadi pegangan setiap orang yang mau
mewartakan-Nya.
Semua orang akan membenci kamu oleh karena nama Kristus yang kamu bawa di
dalam hidupmu. Dunia akan melawan kamu, para penguasa akan mengadili kamu,
tetapi Kristus tidak akan pernah meninggalkanmu. Karena itu, Kristus memberi
jaminan kepada pengikut-Nya, bahwa tak sehelaipun rambut di kepalamu akan
hilang kalau kamu terus mewartakan Kirstus ke mana-mana. Itu berarti,
mewartakan Kristus tetap memberi hidup bagi setiap orang yang setia kepada-Nya.
Saudaraku terkasih, sabda Yesus hari ini hendak mempertegas iman dan
pengharapan kita akan Yesus Kristus, Allah yang tinggal bersama manusia. Ia
‘pernah’ datang ke dunia dan hidup sebagai manusia, hendak menyelamatkan
manusia pula, tetapi dunia justru tidak mengenal Penyelamatnya. Tindakan
menolak Yesus menggambarkan betapa manusia ingin tetap tinggal dalam jurang
malapetaka. Tindakan itu sekaligus membuat manusia jauh dari Allah, sumber
kehidupan manusia.
Iman dan pengharapan kita kepada Yesus hendak membentuk kita menjadi
pribadi yang tunduk kepada Allah. Hormat kepada-Nya dan setia menjalankan
perintah-perintah-Nya. Tidak kalah dari itu, kita juga dituntut untuk
mewartakan-Nya ke ujung bumi. Pewartaan ini membutuhkan mentalitas Kristus,
sebagaimana telah ditunjuk oleh-Nya. Penolakan terhadap Kristus yang kita
wartakan bukanlah akhir dari Kerajaan Allah, melainkan awal dari perjuangan
keselamatan manusia.
Kita, sebagai Gereja dan pengikut Kristus perlu memeriksa diri sendiri.
Sudah sejauh mana kita mengimani Kristus? Seberapa dalam kita mengenal-Nya?
Dan, sampai di mana kita telah mewartakan-Nya? Maka baiklah kalau kita terlebih
dahulu menjadikan Kristus sebagai dasar dari seluruh perjuangan hidup kita.
Setelah itu, kita bebas mewartakan-Nya kepada dunia dan orang lain supaya
keselamatan dapat diterima oleh semua orang. Untuk Kristus Raja kita,
Jadilah!!!
Lembah Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar