27 November 2012

TUGAS KRISTUS ITU TUGAS KITA


Why. 15:1-4, Luk. 21:12-19

Kenyataan bahwa para murid disiksa, dianiaya dan dimasukan ke dalam penjara setelah Yesus beralih dari dunia ini, memperlihatkan betapa Yesus sendiri ditolak oleh dunia dan manusia. Yesus berpesan kepada para murid untuk tidak mempersiapkan pembelaan atas diri mereka terlebih dahulu, sebab Ia sendiri akan memberikan kata-kata hikmat kepada mereka sehingga tak dapat ditentang oleh dunia. Kata-kata hikmat ini menjadi pegangan setiap orang yang mau mewartakan-Nya.

Semua orang akan membenci kamu oleh karena nama Kristus yang kamu bawa di dalam hidupmu. Dunia akan melawan kamu, para penguasa akan mengadili kamu, tetapi Kristus tidak akan pernah meninggalkanmu. Karena itu, Kristus memberi jaminan kepada pengikut-Nya, bahwa tak sehelaipun rambut di kepalamu akan hilang kalau kamu terus mewartakan Kirstus ke mana-mana. Itu berarti, mewartakan Kristus tetap memberi hidup bagi setiap orang yang setia kepada-Nya.

Saudaraku terkasih, sabda Yesus hari ini hendak mempertegas iman dan pengharapan kita akan Yesus Kristus, Allah yang tinggal bersama manusia. Ia ‘pernah’ datang ke dunia dan hidup sebagai manusia, hendak menyelamatkan manusia pula, tetapi dunia justru tidak mengenal Penyelamatnya. Tindakan menolak Yesus menggambarkan betapa manusia ingin tetap tinggal dalam jurang malapetaka. Tindakan itu sekaligus membuat manusia jauh dari Allah, sumber kehidupan manusia.

Iman dan pengharapan kita kepada Yesus hendak membentuk kita menjadi pribadi yang tunduk kepada Allah. Hormat kepada-Nya dan setia menjalankan perintah-perintah-Nya. Tidak kalah dari itu, kita juga dituntut untuk mewartakan-Nya ke ujung bumi. Pewartaan ini membutuhkan mentalitas Kristus, sebagaimana telah ditunjuk oleh-Nya. Penolakan terhadap Kristus yang kita wartakan bukanlah akhir dari Kerajaan Allah, melainkan awal dari perjuangan keselamatan manusia.

Kita, sebagai Gereja dan pengikut Kristus perlu memeriksa diri sendiri. Sudah sejauh mana kita mengimani Kristus? Seberapa dalam kita mengenal-Nya? Dan, sampai di mana kita telah mewartakan-Nya? Maka baiklah kalau kita terlebih dahulu menjadikan Kristus sebagai dasar dari seluruh perjuangan hidup kita. Setelah itu, kita bebas mewartakan-Nya kepada dunia dan orang lain supaya keselamatan dapat diterima oleh semua orang. Untuk Kristus Raja kita, Jadilah!!!

Lembah Bantik Pineleng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar