Why. 18:1-2,21-23,19:1-3,9a, Luk. 21:20-28

Hal serupa terjadi pula terhadap kota Babilon. Babilon, meskipun mashyur
dan kuat namun dalam sejarahnya dihancurkan juga. Di sana, semua orang tinggal
dalam dosa dan kesalahan. Mereka tak mengenal Allah, bahkan pernah menyiksa
umat Allah sendiri. Itulah masa pembuangan bangsa Israel ke tanah Babel. Kekuatan
mereka tak bertahan lama, dan sampai hari ini hanya terdapat puing-puing
kehancuran dan tumpukan-tumpukan tanah sebagai bekas dari kota itu.
Saudaraku terkasih, kejahatan manusia pada hakekatnya datang dari manusia
sendiri. Memilih untuk menolak Tuhan juga adalah satu tindakan kejahatan. Tuhan
tidak pernah menciptakan kejahatan, melainkan manusia sendiri. Manusia sangat
dekat dengan kejahatan, sebab itulah yang seringkali dipikirkan dan
dilakukannya. Kejahatan itu hanya mendatangkan dosa bagi manusia sendiri. Saat orang
aktif melancarkan kejahatannya, ia sebenarnya sedang merusak masa depannya.
Hal yang pantas dilakukan oleh manusia adalah menerima Allah di dalam
dirinya dan menjadikan Allah sebagai tujuan hidup dan masa depannya. Kita sebagai
pengikut Kristus, harus lebih mengenal dan melaksanakan kehendak-Nya. Kalau kita
sudah melakukan yang jahat, maka marilah kita memberi diri untuk bertobat. Bertobat
berarti berbalik kepada Allah, dan melupakan kejahatan. Di dalam pertobatan,
kita memperoleh hidup yang baru, yakni tinggal dalam Kasih dan pengampunan Allah.
Semoga kita semakin percaya kepada
Kristus agar masa depan kita pun cerah, yakni tinggal bersama Allah di dalam
Kerajaan-Nya.
Lembah Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar