28 November 2012

LUPAKAN YG JAHAT & BERDAMAILAH DGN ALLAH

Why. 18:1-2,21-23,19:1-3,9a, Luk. 21:20-28

Tangisan Yesus atas kota Yerusalem beberapa hari yang lalu, kini diramalkan Yesus bahwa akan dihancurkan. Ramalan Yesus tentang kehancuran Yerusalem itu terlaksana juga dalam sejarahnya. Penolakan bangsa Yahudi terhadap Yesus berbuah pahit, dengan kehancuran menjadi ujungnya. Seakan Tuhan membalas kejahatan bangsa Israel karena tidak menerima-Nya. Di sini, bangsa Israel merugikan dirinya sendiri karena tak  ‘bersahabat’ dengan Tuhan.

Hal serupa terjadi pula terhadap kota Babilon. Babilon, meskipun mashyur dan kuat namun dalam sejarahnya dihancurkan juga. Di sana, semua orang tinggal dalam dosa dan kesalahan. Mereka tak mengenal Allah, bahkan pernah menyiksa umat Allah sendiri. Itulah masa pembuangan bangsa Israel ke tanah Babel. Kekuatan mereka tak bertahan lama, dan sampai hari ini hanya terdapat puing-puing kehancuran dan tumpukan-tumpukan tanah sebagai bekas dari kota itu.

Saudaraku terkasih, kejahatan manusia pada hakekatnya datang dari manusia sendiri. Memilih untuk menolak Tuhan juga adalah satu tindakan kejahatan. Tuhan tidak pernah menciptakan kejahatan, melainkan manusia sendiri. Manusia sangat dekat dengan kejahatan, sebab itulah yang seringkali dipikirkan dan dilakukannya. Kejahatan itu hanya mendatangkan dosa bagi manusia sendiri. Saat orang aktif melancarkan kejahatannya, ia sebenarnya sedang merusak masa depannya.

Hal yang pantas dilakukan oleh manusia adalah menerima Allah di dalam dirinya dan menjadikan Allah sebagai tujuan hidup dan masa depannya. Kita sebagai pengikut Kristus, harus lebih mengenal dan melaksanakan kehendak-Nya. Kalau kita sudah melakukan yang jahat, maka marilah kita memberi diri untuk bertobat. Bertobat berarti berbalik kepada Allah, dan melupakan kejahatan. Di dalam pertobatan, kita memperoleh hidup yang baru, yakni tinggal dalam Kasih dan pengampunan Allah.  Semoga kita semakin percaya kepada Kristus agar masa depan kita pun cerah, yakni tinggal bersama Allah di dalam Kerajaan-Nya.

Lembah Bantik Pineleng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar