Why.
1:1-4, 2:1-5a, Luk. 18:35-43
_Yesus-menyembuhkan-orang-sakit.jpg)
Santo Agustinus pernah berkata, “Credo ut
Intelligam.” Iman melahirkan pengertian. Dengan kata lain, beriman dulu barulah
orang mengerti siapa yang diimani, bukan sebaliknya. Buta secara fisik bukanlah
alasan bagi seseorang untuk tidak mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Penyelamat manusia. Iman kepada Yesus akan melahirkan pengertian yang baik dan
benar mengenai Yesus sendiri. Masih lebih baik kalau seseorang buta secara
fisik, dari pada buta secara rohani, iman. “Berbahagialah orang yang tidak
melihat, namun percaya.” Meski demikian, banyak orang yang menyangsikan
kehadiran dan sabda Yesus. Hidup di zaman yang berbeda membuatnya khawatir,
ragu dan tidak percaya kepada Allah yang hadir dalam diri manusia. Ilmu
pengetahuan dengan ‘kelebihannya’ berusaha menggugat keberadaan Allah. Justru
semua itu akan lenyap, dan perlu berpegang teguh kepada Allah, sumber segala
sesuatu. Maka, tak ada alasan bagi kita untuk menolak Allah yang hadir dalam
pribadi Kristus.
Bagaimana dengan kita saat ini, saudara? Orang
buta itu tidak melihat Yesus secara fisik, tetapi hati dan pikirannya selalu
terarah kepada Yesus. Imannya membuat dia tahu bahwa Yesus itu Anak Daud,
keturunan Abraham, Ishak dan Yakub. Iman itulah yang melahirkan kesembuhan bagi
dirinya. Ia dapat melihat dan mengikuti Yesus. Mengikuti Yesus adalah pilihan
terbaiknya setelah ia mengalami kesembuhan. Kita dapat belajar dari orang buta
hari ini. Keperceyaan itu mendatangkan pengetahuan yang baik dan benar akan
Yesus dan keselamatan bagi diri kita. Iman kita kepada Yesus menjamin
keselamatan kita kelak di surga. Kalau orang lain bersibuk diri dengan
mencari-cari pemahaman terlebih dahulu tentang Yesus, mari kita mulai dengan
membangun iman terlebih dahulu. Iman inilah yang akan memberi pengetahuan
kepada kita akan Yesus, Anak Daud. Iman ini pula yang akan memberi hidup yang
kekal kepada kita.
LEMBAH BANTIK PINELENG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar