Why. 5:1-10, Luk.
19:41-44
Yohanes,
melalui kitab Wahyu, menerangkan dengan bagus tentang Anak Domba yang layak menerima
gulungan kitab dan berhak membuka ketujuh meterai kitab itu. Anak Domba itu
adalah Yesus yang diutus Allah kepada dunia. Ia layak menerima gulungan kitab
itu karena tahu kehendak Allah. Ia berhak membuka ketujuh meterai kitab itu
karena tahu isi hati Allah. Buah dari pengetahuan itu adalah pelaksanaan
kehendak dan isi hati Allah dalam hidup-Nya. Kerajaan Allah diwartakan-Nya
kepada manusia supaya manusia pun serupa dengan Dia.
Hari
ini, Tuhan Yesus menangisi Yerusalem, kota Allah. Ia menangis karena Yerusalem
tidak menerima Dia. Ia menangis karena Yerusalem tidak mengenal-Nya. Ia menangis
karena Yerusalem menutup pintu hatinya terhadap Yesus. Yesus tidak memperoleh
tempat di hati Yerusalem. Itu berarti, Yerusalem tidak mengetahui kehendak
Allah. Itu sebabnya, mereka tidak melaksanakan kehendak dan rencana Allah
dengan baik dan benar. Kehadiran Yesus sebetulnya menjadi kehendak Allah yang
paling nyata bagi mereka. Tapi, Yesus tidak mereka hiraukan.
Saudaraku
terkasih, kita adalah Yerusalem yang baru, Gereja, yang didirikan oleh Kristus
sendiri. Barangkali, kita pun perlu menangisi diri sendiri. Kita percaya kepada
Kristus, namun seringkali tidak hidup sesuai sabda-Nya. Santo Yakobus pernah
berkata, “iman tanpa perbuatan adalah mati.” Kita beriman kepada-Nya tapi
apakah kita sudah melaksanakan perintah-Nya? Iman itu haruslah berpasangan
dengan perbuatan yang nyata. Iman itu haruslah dikonkritkan melalui sikap dan
perbuatan kita sehari-hari. dengan begitu, kita telah memenuhi kehendak Allah.
Lembah Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar