Dalam hidup keyahudian,
penyakit kusta memiliki beberapa aspek penting. Orang yang mengalami penyakit
ini akan disingkirkan dari kehidupan bersama. Selain itu, ia dianggap berdosa,
dan karena itu harus dijauhi. Itulah aspek sosial dan spiritual dari penyakit
kusta saat itu. Itu sebabnya, ketika Yesus berjumpa dengan kesepuluh orang yang
menderita penyakit ini, Ia mentahirkan mereka karena belas kasihan yang mereka
mohonkan dari pada Yesus. Ternyata, mereka punya kerinduan untuk bergabung
dengan orang lain yang tidak menderita penyakit ini. Tapi, yang lebih penting
dari itu, mereka punya kerinduan yang besar untuk bersatu lagi dengan Allah.
Kusta zaman ini masih
ada dan diderita oleh banyak orang. Kusta itu bisa dalam hal menjauhkan diri
dari tugas-tugas gereja, menghindari pertemuan-pertemuan dewan paroki atau
memang tidak ingin menjadi bagian dari dewan. Yang sepadan dengan itu,
menghindari latihan-latihan koor, mengabaikan kepentingan bersama dalam gereja,
tidak mau mengambil bagian dalam ibadah bersama di wilayah-wilayah rohani dan
seterusnya. Pokoknya, tidak mau berjalan bersama dengan orang lain dalam
membangun kerajaan Allah di dunia ini. Maunya, percaya kepada Kristus saja,
masuk gereja hari minggu dan selesai, cukup sampai di situ. Jangan harap akan
adanya pemberian diri atau pengorbanan bagi kehidupan bersama.
Saudaraku yang terkasih,
Tuhan Yesus menghendaki agar kita semua mengambil bagian dalam keselamatan yang
dijanjikan-Nya. Keselamatan itu dapat kita terima kalau kita mau mengambil
bagian dalam kehidupan bersama, bersekutu dan mengabdi kepada Allah. Kita
dipanggil secara bersama-sama oleh Kristus dan berjalan menuju puncak
keselamatan itu dalam kebersamaan pula. Karena itu, kalau ada kerinduan dari
dalam hati kita untuk keluar dari lingkaran kebersamaan itu, maka itu
berseberangan dengan maksud Kristus. Bukankah Yesus mempertanyakan kesembilan
orang lain yang juga telah ditahirkan-Nya? Itu sebabnya, kita diminta untuk
berbalik dari kesalahan dan kemalasan kita sama seperti kerinduan yang timbul
dari dalam hati kesepuluh orang kusta itu untuk sembuh. Semoga kita tetap hidup
dalam kebersamaan.
LEMBAH BANTIK PINELENG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar