13 November 2012

HAMBA: PRIBADI KRISTUS YANG HIDUP

Tit. 2:2-8,11-14, Luk.17:7-10


Adakah yang mengenal dan kemudian mengamati kehidupan orang lain di sekitarnya? Tanpa Anda sadari, mereka telah menjadi bagian dari dirimu sendiri. Orang lain hadir sebagai pintu masuk bagimu untuk mengenal hidupmu sendiri. Mereka bisa menjadi cerminan dan proyeksi untuk menggali oase-oase kecilmu. Dari mereka, kamu dapat belajar menjadimu diri sendiri. Kehadiran orang lain sungguh memberimu kesegaran batin dan pembaruan sikap. Entah ia hadir sebagai 'musuhmu' atau temanmu atau sahabat atau kenalan dan karib baikmu. Semua itu turut membantumu untuk menyusun cara hidup dan 'program' kecil yang mendatangkan kebahagiaan bagimu. Maka, kehadiran orang lain itu menuntunmu untuk menemukan 'air' yang memuaskan dahaga, meskipun sedikit ukurannya. Tanpa sadar, mereka telah menjadi 'hamba' yang hidup di sampingmu.

Hari ini, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita tentang arti dan makna kehadiran seorang hamba. Pekerjaan hamba adalah melayani tuannya dalam banyak hal. Tugas seorang hamba adalah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan tuannya ketika hendak memulai suatu pekerjaan kecil ataupun besar. Hamba yang baik adalah dia yang senantiasa setia menuruti segala perintah tuannya. Baginya, tuannya adalah orang terdepan, yang harus diurusi, dibantu dan dilayani secara penuh dan utuh, tanpa melupakan pekerjaan dan tugas utamanya itu. 

Sebagai pengikut Kristus, kita dapat belajar untuk menempatkan posisi hidup kita. Apa kita memilih untuk menjadi hamba atau menjadi tuan yang senantiasa dilayani? Kristus sendiri telah menunjukkan sikap hidup sebagai seorang Hamba Allah yang setia untuk melayani, bahkan melayani sampai dengan menyerahkan nyawa-Nya sendiri. Itu sebabnya, Yesus berkata: "Aku datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani" (Mat. 20:28). Pelayanan Kristus adalah pekerjaan yang menyelamatkan manusia. Dalam setiap sabda-Nya, setiap perbuatan-Nya dan semua karya-Nya, Ia memberi diri untuk melayani umat-Nya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita cukup tanggap dengan kehadiran Yesus itu? Ataukah kita lebih memilih untuk dilayani oleh Yesus atau orang lain?

Barangkali kita bisa belajar dari sabda Yesus hari ini. Banyak orang sebenarnya telah dengan sengaja atau pun tidak, menjadi bagian terpenting dari hidup kita, namun kesadaran kita belum mampu menangkap keberadaan mereka untuk kita. Menjadi 'hamba' sungguh merupakan pekerjaan mulia bagi kita dan orang lain. Dengan itu, kita menjadi proyektor bagi siapa saja yang dekat dengan kita. Itulah sebabnya, sikap yang baik dan benar hendaklah selalu ditunjukkan. Kualitas iman kita kepada Kristus juga harus menjadi barometer bagi kita untuk membawa orang lain sampai pada kebahagiaan sejati. Maka, alangkah baiklah kita membangun semangat sebagai seorang hamba yang setia melakukan pekerjaannya. Pekerjaan kita adalah pekerjaan Kristus. Dalam 'tugas' itu, kita mewartakan Kristus sebagai Injil yang hidup. Dengan begitu, orang lain yang hadir di sekitar kita adalah bagian terpenting dari diri kita yang tak bisa dibiarkan. Tanpa sadar, mereka telah membantu kita untuk menemukan sikap hidup yang berkualitas. Ucaplah terima kasih kepada mereka.

LEMBAH BANTIK PINELENG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar