Luk. 17:26-37
Perjanjian
Lama menampilkan berbagai macam kisah yang menggarisbawahi keacuhan manusia
terhadap Allah dan perintah-perintah-Nya. Di antaranya adalah peristiwa Nuh dan
Bahteranya, dan Lot beserta isterinya. Kisah-kisah ini memperlihatkan
keberadaan manusia yang sungguh ‘egois’ dan mau mementingkan diri sendiri
dengan hal-hal duniawi yang dimilikinya. Akibatnya, Allah dilupakan, padahal
Dialah yang memberi segala sesuatu kepada manusia.
Hari
ini Tuhan Yesus berbicara tentang kehadiran Kerajaan Allah. Bagi Yesus,
Kerajaan Allah atau warta suka cita Allah itu sebenarnya ada di antara manusia.
Bahkan, sebenarnya Yesus adalah warta suka cita itu sendiri. Orang menganggap Kerajaan
Allah atau warta suka cita sebagai hal lahiria, duniawi dan sebagainya. Tapi,
bagi Yesus, justru sebaliknya Kerajaan Allah atau warta suka cita Allah itu
sudah ada di antara manusia. Ia tidak ada di mana-mana, tapi Ia ada di antara
manusia, di antara setiap orang. Ia bersifat rohani. Satu hal yang menghalangi
mata manusia untuk melihat-Nya adalah ketergantungan manusia pada hal duniawi. Barang
duniawi terlalu tinggi kedudukannya, sehingga kesempatan untuk berkomunikasi
dengan Tuhan diabaikan.
Saudaraku
terkasih, Tuhan memberikan segala sesuatu kepada kita demi kelangsungan dan
kesejahteraan hidup kita sendiri. Tapi bukan berarti ‘segala sesuatu’ itu yang
harus dipertuan-agungkan. Justru, perbuatan seperti itulah yang mendatangkan malapetaka
bagimu. Segala sesuatu diciptakan Tuhan baik adanya, tapi ketika kamu
menitik-beratkan perhatianmu pada ‘segala sesuatu’ itu, maka kamu sendiri telah
menciptakan musibah bagi dirimu. Sikap bijak yang kiranya kita ambil adalah
menggunakan semua itu demi kemuliaan nama-Nya. Ciri khas orang beriman adalah
memandang segala sesuatu sebagai anugerah terindah dari Allah. Maka, iman itu
akan menuntun dia untuk selalu tinggal bersama Tuhan, meskipun berhadapan
dengan tantangan duniawi. AD MAIOREM DEI GLORIAM…!!!
LEMBAH
BANTIK PINELENG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar