
Kata
pelayan menunjuk pada cara hidup yang berada “di bawah”, tidak mengenakkan dan
kadang membuat orang tidak dikenal, sehingga banyak orang tidak menyukainya. Menjadi
pelayan restoran, pelayan rumah makan dan sebagainya dianggap pekerjaan
orang-orang kelas bawah sehingga dihindari. Tapi, orang tidak menyadari bahwa
dari mereka itulah, yang lain memperoleh makanan dan minuman, lezat lagi. Di satu
sisi, mereka bekerja untuk uang, tetapi di sisi lain, pekerjaan mereka itu
luhur dan berarti bagi orang lain. Sikap melayani, berarti memberi diri secara
utuh dan tulus kepada orang lain. Dan memberi diri sendiri berarti, memberi
pikiran, tenaga dan waktu untuk setiap orang yang membutuhkannya. Seorang tuan
rumah yang baik akan menerima dan menyediakan yang terbaik bagi orang/tamu yang
datang ke rumahnya. Ia akan melayani dan memberi dari apa yang dimilikinya. Maka,
tamu itu pun akan bahagia dan senang. Baru-baru ini, Joko Widodo (Gubernur Jakarta) menegaskan bahwa rumah orang-orang pinggiran tidak boleh digusur, sebab dari orang-orang inilah kebersihan kota dan taman tetap terjaga. Pelayanan mereka sungguh memberi dampak kepada yang lain.
Umat beriman
yang terkasih, beberapa saat sebelumnya, para murid Yesus berdiskusi tentang
siapa yang terbesar dan terkecil dalam kerajaan surga. Hari ini, dua murid
Yesus, Yakobus dan Yohanes datang dan meminta agar mereka diperkenankan untuk
duduk di sisi kiri dan kanan Yesus suatu kelak di surga. Keinginan menjadi yang
terdepan dan teratas muncul lagi hari ini. Memang, kedua murid itu dapat minum
dari cawan yang diminum Yesus dan dibaptis dengan baptisan yang diterima Yesus,
tetapi soal duduk di sebelah kiri atau kanan akan diberikan bagi mereka tempat
itu disediakan. Maka, Yesus menunjuk syarat untuk memperoleh tempat itu kepada
mereka. Itulah tindakan melayani. Siapa yang ingin menjadi yang terbesar atau
terutama atau teratas, haruslah melayani, sama seperti Kristus melayani orang
lain. Cara Kristus melayani adalah dengan mewartakan kerajaan Allah, menderita
sengsara, dan wafat di salib, kemudian bagkit pada hari yang ketiga. Itulah tindakan
melayani yang telah dibuat oleh Kristus. Semua itu, dibuat oleh Kristus kepada
setiap kita yang hinda dina, dan berdosa ini. Itu sebabnya, kitapun selamat di
dalam Dia.
Kita diberikan
kesempatan oleh Tuhan untuk hidup ‘bersama-sama’ dengan orang lain. Maka,
tindakan melayani itu sangat diperlukan. Bahkan, melayani itu adalah identitas
kita, apalagi sebagai orang Kristiani. Dari sebab itu, kalau kita sudah
diberikan kesempatan untuk hidup, maka kita perlu membangun hidup itu sndiri
dengan cara melayani orang lain dengan sungguh, tulus, ikhlas, jujur dan
seterusnya. Kristus telah menunjukkan itu, maka sebagai pengikut-Nya, kita
wajib meniru dan melaksanakannya juga. Dengan begitu, orang lain ‘selamat’ dan
kita memperoleh tempat di surga.
Lembah Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar