Berdoalah dengan sungguh-sungguh
Sebuah catatan "Doa Teize" sederhana untuk teman-teman frater Seminari Tinggi Hati Kudus Yesus - Seminari Pineleng, Komunitas Diosesan
Pengantar
Teman-teman
yang terkasih, mari kita mempersiapkan hati dan budi kita untuk bermenung sejenak
dengan Tuhan yang saat ini juga hadir di antara kita. Tinggalkanlah dahulu
segala kesibukanmu, segala nafsumu yang jahat, segala kemalasanmu, segala
egomu, segala kepicikanmu, dan segala beban hidupmu; biarkanlah Tuhan masuk dan
tinggal dalam dirimu. Hanya beberapa menit Tuhan ingin menjadi bagian dari
dirimu dalam keheningan malam ini. Kalau begitu, siapkanlah hatimu, berjagalah dan
nantikanlah Dia....
“Wait for The Lord”
Saudaraku
terkasih, kita punya gambaran dan pengenalan yang baik tentang siapa Tuhan
kita, yang saat ini hadir di sini. Tapi apakah kita punya kerinduan untuk
meminta sesuatu daripada-Nya? Apakah kita punya kerinduan untuk mencari Dia?
Dan apakah kita punya kerinduan juga untuk mengetuk pintu hati-Nya?
Bersyukurlah kepada-Nya sebab Ia adalah Bapa yang baik bagi kita. Ia selalu
memberi kepada kita, Ia selalu mencari kita dan Ia selalu menyadarkan kita.
Gambaran dan pengenalan yang baik tidak serta merta membuat kita rindu kepada
Bapa. Sebaliknya, Bapa selalu punya kerinduan akan kita, bahkan Ia selalu
beserta kita yang berdosa. Karena kasih-Nya, Ia terus memberi rahmat kehidupan
kepada kita. Karena kasih-Nya pula, ia rela dan senantiasa memperhatikan hidup
kita. Rasanya, tidak ada hal baik yang bisa kita buat sebagai balasan
kepada-Nya selain memuji Dia dalam hidup kita. Mari kita memuji Dia....
“Adoramus Te”
Doa Pembuka
Mari kita
bersatu dalam doa pembuka:
Allah bapa
kami yang baik hati, kami beryukur dan memuji nama-Mu karena Engkau sudi hadir
bersama kami di tempat ini. Kami bersyukur karena dari-Mu kami memperoleh
hidup. Dari-Mu kami memperoleh rahmat panggilan yang mulia ini, yakni menjadi
calon-calon imam-Mu. Maka ajarilah kami untuk bersungguh hati ketika mendengar
panggilan-Mu melalui hidup doa-doa kami. Sadarkanlah kami bahwa Engkaulah yang
menyelenggarakan hidup kami. Tanamkanlah di dalam hati kami, kerinduan untuk
selalu berjumpa dan berbicara dengan-Mu. Demi Yesus Kritsus, yang hidup dan
berkuasa, kni dan sepanjang masa. Amin.
Saudaraku
terkasih, dalam kebesaran dan kemahabaikan-Nya, Allah dengan tahu dan mau
menciptakan manusia. Allah bersabda, maka semuanya terjadi. Dari Sabda, manusia
memperoleh hidup. Begitulah cara Allah merancang hidup kita. Sabda itu telah
menjelma menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Inilah kasih Allah yang
diberikan kepada kita, bahwa Ia adalah ‘Emanuel’, Allah yang beserta kita. Ia
adalah Bapa yang sungguh baik hati. Dalam keheningan malam ini, mari kita
membuka hati dan membiarkan Tuhan untuk masuk dan tinggal di dalamnya. Maka,
marilah bersama Samuel kita berkata: Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu ini
mendengarkan....
“Sabdakanlah Firman-Mu”
Bacaan: Lukas 11:5-13
Lalu
kata Yesus kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam
pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah
kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan
singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;
masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu
sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun
dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau
bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun
karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan
kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu:
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta,
menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang
mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya
minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau,
jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu
yang jahat tahu memberi pemberian yang baik
kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus
kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Demikianlah Injil Tuhan...
Renungan
“Kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di surga.”
Saudaraku
terkasih, doa menjadi syarat bagi kita untuk memperoleh berkat dan perlindungan
dari Tuhan. Di dalam doa, kita memuji Tuhan. Di dalam doa pula, kita beryukur
kepada Tuhan. Patut kita bertanya dan merenung: Sudah sejauh mana kita
membangun kehidupan doa? Sudah sejauh mana kita berbicara dengan Tuhan? Apakah
doa merupakan kewajiban bagi kita, atau sebaliknya kebutuhan? Pukul 05.45
adalah waktunya bagi kita untuk mulai berdoa kepada Tuhan. Pukul 18.00 adalah
waktunya bagi kita untuk berdoa kepada Tuhan. Pukul 21.15 adalah waktunya bagi kita
untuk berdoa kepada Tuhan. Dalam bulan ini, setiap malam, kita meluangkan waktu
untuk berdoa Rosario, Ternyata kita punya banyak waktu dan kesempatan untuk berdoa
dan semua itu kita lakukan, tapi apakah kita melakukannya dengan kesungguhan
hati? Jangan-jangan, kita mengantuk dan tertidur saat Tuhan mau berbicara
dengan kita. Jangan-jangan kita sendiri tidak punya keinginan dan kerinduan
untuk berjumpa dengan Tuhan. Atau, jangan-jangan saat ini kita sedang tertidur
dalam doa kita ini?
Saudaraku
terkasih, Allah Bapa memberi jaminan khusus bagi orang yang berdoa dengan sungguh-sungguh.
Jaminan itu adalah Roh Kudus. Sikap meminta kepada Allah, mencari Allah, dan mengetuk
pintu hati Allah adalah ungkapan nyata dari kesungguhan kita. Kita yang sudah
mendengar bunyi lonceng namun tidak mau menghiraukannya dan terus tidur adalah
orang yang tidak bersungguh-sungguh. Sudah duduk di dalam rumah Tuhan namun
karena mengantuk dan tertidur bukanlah orang yang bersungguh-sungguh dan tidak
mau memperoleh Roh Kudus dari Allah. Sadarilah bahwa Tuhan mau kita berusah, Tuhan
mau kita mencari, meminta dan mengetuk pintu hati-Nya, maka kita akan diberi
Roh Kudus. Roh inilah yang menjadi berkat sekaligus kekuatan kita dalam
menjalani hidup.
Menjadi calon imam
adalah anugerah terindah dari Tuhan sendiri bagi kita. Tuhan yang memanggil dan
membentuk kita di sini agar menjadi hamba-hamba-Nya dan kelak bekerja di
ladang-Nya. Maka marilah kita berterima kasih sambil beryukur kepada-Nya melalui
doa yang sungguh-sungguh keluar dari hati kita. Marilah, dalam keseharian kita
di sini, meminta kepada Allah, mencari Allah dan mengetuk pintu hati Allah
supaya kita memperoleh Roh-Nya yang Kudus. Jangan lagi bermalas diri saat
lonceng Tuhan berbunyi. Jangan lagi tertidur saat berhadapan dengan Tuhan. Dan,
jangan lagi lupa akan kasih dan karunia Tuhan yang senantiasa mengalir dalam
kehidupan kita ini. Pemazmur pernah berkata: “TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala
yang dijadikan-Nya” (Mzm. 145:9). Bersyukurlah, sebab Tuhan itu baik.
“Laudate Omnes Gentes”
Doa Permohonan
Saudaraku terkasih, kita yang jahat tahu memberikan yang baik kepada
orang lain, apalagi Bapa kita yang di surga. Maka marilah kita memohon
kepada-Nya dengan sungguh hati sebab Ia akan memberikan Roh Kudus kepada kita.
(Doa-doa permohonan)
Allah Bapa kami, sudilah mendengarkan doa-doa yang kami panjatkan
kepada-Mu. Semoga Roh Kuduslah yang senantiasa kami terima dari pada-Mu. Demi
Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan
sepanjang masa. Amin.
Bapa Kami
Saudaraku
terkasih, mari, kita sempurnakan doa-doa kita dengan doa agung yang diajarkan
Tuhan Yesus kepada kita, sambil bernyanyi:
Doa Penutup
Marilah
kita bersatu dalam doa penutup:
Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran,
dan hidup. Dalam keheningan malam ini, Engkau telah hadir bersama kami. Engkau
hadir bersama kami melalui Sabda yang kami dengarkan. Biarkanlah Sabda itu
tinggal tetap di dalam hati kami, agar kami selalu memiliki kerinduan untuk
bertemu dengan-Mu. Ajarilah kami berdoa sebagaimana Kristus sendiri mengajarkan
murid-murid-Nya untuk berdoa. Semoga setiap doa yang kami panjatkan kepada-Mu
benar-benar datang dari lubuk hati kami yang paling dalam. Tambahkanlah dalam
diri kami pengharapan akan Dikau, dan janganlah meninggalkan kami dalam setiap kemalangan
kami. Suka dan duka dalam hidup ini kami serahkan ke dalam tangan-Mu yang kuat
dan penuh kuasa agar sebagai calon-calon imam-Mu, kami dapat memelihara
persaudaraan dan kasih sayang di antara kami. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu,
yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa, Amin.
“Magnificat”
Lembah Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar