Markus 10:46-52

Buta ialah keadaan di mana
orang tidak dapat melihat, yang dilihat hanyalah kegelapan. Secara fisik,
matanya tak bisa memkitang apa-apa. Inilah yang dialami Bartimeus, anak Timeus.
Orang buta ini duduk di pinggir jalan sambil mengemis dan senantiasa merindukan
terang. Kerinduan terbesarnya adalah keluar dari kegelapan yang selama ini
menjadi objek tatapannya. Di samping itu, ia harus berhadapan dengan anggapan
semasa bahwa orang-orang seperti mereka adalah para pendosa, maka harus
disingkirkan dari khalayak ramai. Karena dosa, mereka ditimpa sakit, penyakit
dan kebutaan itu sendiri. Itu sebabnya, tempatnya adalah pinggiran jalan, bukan
di dalam rumah atau di tengah desa. Sungguh, Bartimeus menderita dua kali
lipat, secara fisik dan batin. Bartimeus amat ‘terluka’ karena dosa dan
anggapan jahat.
Keadaannya yang demikian,
membuat Bertimeus memanggil nama Yesus dengan sekuat tenaga. Kebutaannya
membuat dia bangkit dari keterpurukkan dan kegelapan. Kerinduannya akan terang
menguatkan iman dan suaranya untuk memanggil Yesus. Bartimeus ingin berjumpa
dengan Yesus. Dalam kebutaan, Bartimeus beriman sepenuhnya kepada Yesus. Dalam
kebutaan pula, Bartimeus tahu bahwa Yesus adalah orang yang bisa
menyembuhkannya. Iman akan Yesus membuat Bartimeus tahu dengan benar bahwa
Yesus dapat mengantarkannya keluar dari kegelapan. Itulah sebabnya, ketika
mendengar bahwa Yesus sedang lewat, ia berani memamnggil nama Yesus dengan
lantang supaya Yesus juga berpaling kepadanya. Yesus rela berhenti sebentar
untuk melayani dia yang sudah lama berada dalam kuasa kegelapan, maka sembuhlah
dia.
Umat beriman yang terkasih,
jangan menyangka bahwa hanya Bartimeuslah orang buta satu-satunya. Saat ini, di
sini, di tempat Kita duduk atau berdiri, Kita sedang buta pula, bukan secara
fisik tetapi secara batiniah dan atau secara rohani. Kita yang suka tinggal
dalam kemalasan, kemarahan, kebohongan, penuh curiga, dengki, iri hati, dan
seterusnya, adalah orang buta yang sedang menatap kegelapan. Tergantung kita
sendiri, apakah kita memilih untuk keluar atau tetap berada dalam semua
kegelapan itu. Kita tahu tentang Yesus, tapi apakah Kita beriman juga kepada
Yesus? Dasarnya, pemahaman yang benar tentang Yesus hanya datang dari iman yang
benar tentang Yesus pula. Dan, kerinduan yang mendalam akan Yesus adalah tanda
dari iman kita akan Dia. Dengan begitu, Yesus akan berhenti sejenak dan
melayani kita yang merindukan-Nya. Itu berarti, Yesus hanya berhenti dan
melayani kita kalau kita punya kerinduan yang mendalam akan Dia. Semoga kita
punya mentalitas itu.
Lembah Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar