Sering saya berjumpa
dengan teman-temanku yang tinggal di rumah kontrakan. Mereka bilang, ternyata
hidup itu butuh perjuangan, susah dan tidak segampang yang kita bayangkan. Bangun
pagi langsung mandi tapi saat mandi mereka memikirkan: “setelah itu kita harus
makan apa untuk pergi ke ruangan kuliah?” Lebih jauh lagi dari itu, ada begitu
banyak orang miskin yang tersebar di setiap sudut kota-kota besar. Pastilah yang
keluar dari hati mereka adalah keluhan dan jeritan karena tidak punya apa-apa. Semua
ini butuh perjuangan untuk tetap bertahan hidup karena hidup itu sendiri adalah
anugerah terindah dari Yang Mahakuasa.
Hari ini, Tuhan Yesus
mengajarkan tentang arti sebuah perjuangan dalam hidup manusia untuk mengenal
siapa diri-Nya. “Berusahalah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu.” Pintu yang
sempit berarti kegagalan orang Israel dalam memandang siapakah Yesus. Orang-orang
Israel sangat terlena dengan hal-hal duniawi atau hal-hal yang kelihatan
sehingga tidak mampu mengenal Yesus dengan baik. Mereka lalai untuk melihat
Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan dan Penuntun ke dalam Kerajaan Allah. Itu berarti,
orang Israel tidak menerima Yesus sebagai Raja mereka, apa pula Penyelamat
mereka. Sebaliknya, orang di luar Israel lebih mengenal Yesus dari pada mereka
itu. Dengan demikian, pintu Kerajaan Allah sangat sempit, bahkan tertutup bagi
mereka. Maka, dibutuhkan perjuangan untuk mengenal identitas Yesus sebagai
Mesias dan Penyelamat manusia. Perjuangan itu adalah mengikuti cara hidup Yesus
dan ajaran-ajaran-Nya. Dengan begitu, mereka mengenal Yesus secara benar.
Saudaraku terkasih,
mempertahankan hidup dalam kebenaran itu sangatlah sulit. Kita butuh perjuangan
ekstra untuk meraih kebenaran itu dan apa yang terbaik bagi kita sendiri. Seorang
mahasiswa yang tinggal di kontrakan dan pengemis yang malang sama-sama
membutuhkan makanan demi hidupnya, tapi mereka harus berjuang untuk itu. Meski kesempatan
untuk mendapatkan yang mereka inginkan itu amatlah kecil tapi mereka akan terus
berjuang supaya mendapatkannya. Demikian juga dengan kita yang percaya kepada
Allah dan Putera-Nya, Yesus Kristus. Kita butuh perjuangan untuk melawan segala
dosa dan kekurangan serta kelalaian kita sendiri. Kita tahu bahwa Yesus adalah
Penyelamat kita tapi apa yang disabdakan-Nya tidaklah menjadi makanan kita
setiap hari. Justru kita ingin bebas dan hidup sesuai kemauan kita sendiri. Sikap
seperti inilah yang membuat pintu kerajaan surga tetap sempit. Mari kita berusaha
melawati pintu yang sempit itu dengan membangun semangat Yesus dalam diri kita.
Semoga pintu itu tidak tertutup untuk kita.
LEMBAH BANTIK PINELENG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar