24 Oktober 2012

BAGAIMANA MUNGKIN ANDA MENOLAK KRISTUS?



Jauh sebelum Yesus berbicara tentang pertentangan yang dibawa-Nya ke dunia, Simeon, seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel, duduk di Bait Allah, telah meramalkan apa yang akan dibuat oleh Yesus di dunia ini. Itulah pertentangan yang hari ini dimaklumkan oleh Yesus. Itu berarti, Yesus datang untuk membawa pemisahan di antara manusia. Pemisahan ini dimulai dari kabar keselamatan yang diwartakan Yesus sendiri. Bertobatlah, sebab kerajaan Allah sudah dekat. Inilah kabar keselamatan itu. Maka manusia diperhadapkan dengan pilihan, memilih kerajaan Allah atau tetap bertahan dalam dosa dan kesalahannya. Sudah pasti bahwa kerajaan Allah itu menyelamatkan, sebaliknya dosa dan kesalah mengantar manusia pada jurang maut. Dengan kehendak bebasnya, manusia diminta untuk memilih salah satu dari antara dua hal itu. Dari sini, pertentangan itu hadir dalam diri manusia. Ada yang menolak kabar keselamatan itu, namun ada pula yang menerimanya dan menaruh harapan pada Yesus demi keselamatannya. 

Di samping itu, api adalah simbol untuk menjelaskan kasih Allah kepada manusia. Dalam banyak kesempatan, api disebutkan sebagai pembakar, penghangat, dan terlebih sebagai Roh Kudus yang kemudian memberi semangat dalam diri manusia. Roh itulah yang mengobarkan semangat manusia untuk menampilkan diri sebagai umat pilihan Allah. Inilah yang secara nyata turun ke atas para rasul ketika berkumpul di sebuah rumah, saat setelah Yesus naik ke surga. Api Roh Kudus dijanjikan Yesus sebagai daya yang menguatkan para rasul untuk terus mengabarkan warta keselamatan kepada semua orang. Mulai dari Yerusalem sampai ke tanah Yudea dan sampai ke ujung bumi. Dan, mulai dari saat itu, para rasul secara resmi dilantik oleh Allah sebagai pewarta Kristus yang masih hidup. Kepada mereka Yesus memberi mandat perutusan dan perjuangan untuk tetap mendirikan dan serta membangun kerajaan Allah di dunia secara nyata. Pertentangan yang dibawa oleh Yesus dan kemudian dilanjutkan oleh para rasul itu masih terasa saat itu, bahkan sampai saat ini pun. 

Umat Katolik yang terkasih, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus adalah puncak dari keselamatan manusia. Kematian-Nya menjadi kemenangan bagi kita. Ada ketegangan dan perdebatan antara kematian Yesus dan kematian kita, namun satu hal yang pasti Yesus mati karena dosa-dosa manusia. Dalam ketaatan-Nya kepada Bapa, Yesus berani menerima hukuman salib yang bagi manusia merupakan sebuah derita yang patut ditanggung Yesus karena warta kerajaan Allah yang dibawakan-Nya. Inilah akhir dari pertentangan itu, bahwa Yesus harus mati karena penolakan manusia atas diri-Nya. Akan tetapi, dari situlah Yesus mengubah derita dan kematian menjadi suatu kebangkitan. Pemahaman manusia sebelumnya seakan tak ada dasarnya ketika kematian Yesus dilihat sebagai penebusan atas dosa manusia. Derita, kematian dan kebangkitan Yesus menjadi api cinta kasih Ilahi yang mengobarkan semangat Yesus untuk menyelamatkan manusia. Dengan begitu, manusia memang selamat. Kematian manusia adalah kematian Kristus juga, sehingga menusia turut diselamatkan. 

Umat Katolik yang terkasih, santo Paulus berdoa kepada Allah supaya kita dapat memahami betapa kasih Kristus itu melimpah, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus itu. Hanya dari Kristus, kita memperoleh keselamatan kekal. Zaman ini ditandai dengan penolakkan terhadap Kristus. Banyak yang menganggap Kristus itu bukanlah Allah. Banyak yang menganggap Kristus hanyalah seorang nabi, dan banyak juga yang menganggap Kristus tak ada gunanya. Namun demikian, melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya, manusia memahami rencana Allah yang luhur dan mulia dan memperoleh keselamatan kekal. Pengingkaran terhadap Kristus hanya membuat orang berjalan menuju jurang maut. Penyangkalan terhadap Kristus hanya membuat manusia tetap berada dalam dosa dan kesalahannya. Masih ragukah kamu akan Kristus? Seharusnya kamu berbangga karena punya Kristus, Saudara. 



LEMBAH BANTIK PINELENG 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar