Memang benar kata mereka, bahwa jalan menuju surga adalah jalan 'salib'. Tidak mudah, mendatangkan 'keberatan' dan keluh kesah dalam diri setiap orang yang melewatinya. Melihat saja sudah tak mampu, apalagi melewatinya. Penuh onak duri nan menikam dan bahkan membelenggu para pejalan.
Bukan tanpa alasan dan sebab ALLAH 'membangun' jalan itu. Itulah jalan ujian, jalan yang menerobos kehinaan dan kedosaan manusia-manusia, para pejalan itu. Tepatnya, jalan itu adalah jalan ujian atas kesetiaan manusia. Tidak mudah memang, tetapi berakhir pada kebahagiaan yang tiada hentinya dan tiada taranya.
Inilah 'salib' bagi tiap-tiap orang yang hendak memperoleh tempat di surga. Memilih untuk menghindar dari jalan ini adalah suatu 'musibah' bagi sang pemilih. Atau, memilih untuk mencari kesenangan adalah suatu masalah, masalah yang menjauhkan sang pemilih dari ALLAH yang menempatkannya di dalam surga.
Kristus sudah melewati jalan itu secara nyata dan telah memperoleh kemuliaan surgawi. Ia sendiri berkata "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh. 14:6). Maka semua pejalan yang hendak menapaki jalan salib ini haruslah mengikuti-Nya. Ia melewati jalan itu, jalan salib yang mengangkat kehinaan manusia. Bahwa semua orang pantas memperoleh Kerajaan Surga asalkan mengikuti-Nya.
***
Saldoku, Fr. IEF (Mengasihi ALLAH Tritunggal Mahakudus, Mengasihi Gereja Katolik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar