19 Februari 2015

Sekapur Sirih Buat Orang Muda Katolik (OMK)

Tuhan Yesus, saat 'melawat' ke dunia, dikandung dari Roh Kudus dan lahir dari rahim Bunda Maria, Ia membawa satu misi penting yakni pertobatan. Misi yang memanggil kembali manusia kepada ALLAH yang menciptakannya. Misi mencari dan menemukan yang hilang, misi menyembuhkan yang sakit, bahkan misi yang membangkitkan yang sudah mati. Ini semua merupakan satu misi, yaitu menyelamatkan manusia dengan 'tuntutan' manusia harus bertobat. Maka tidak mengherankan lagi ketika Yesus tampil untuk pertama kalinya di hadapan umum langsung menyerukan pertobatanitu:

"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Mrk. 1:15).
Kegenapan waktu, yaitu kehadiran Yesus, ALLAH yang hidup, menjadi tanda kehadiran Kerajaan ALLAH, maka manusia perlu bertobat, percaya kepada Injil dan berbalik kepada ALLAH supaya dinyatakan layak untuk masuk tinggal di dalam KerajaanNya. Ini menjadi jelas bahwa tujuan hidup manusia adalah bersatu dengan ALLAH dan tinggal di dalam KerajaanNya. Dan, semua ini dapat terlaksana sepenuhnya melalui Putera ALLAH sendiri, yaitu Yesus Kristus. Bersatu dengan Kristus adalah suatu jaminan untuk memperoleh kebahagiaan kekal. Kristus sendiri pernah berkata: 

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh. 14:6).

Orang Muda Katolik yang kubanggakan, misi Yesus yang menyelamatkan dunia diteruskan oleh Gereja Katolik (saja), yaitu para rasul dan murid-muridNya. Memang demikian yang dikehendakiNya (Mat. 28:18-20). Perjalanan hidup Yesus yang diikuti oleh para muridNya adalah bukti 'pemantapan' akan pengenalan mereka terhadapNya. Saat itulah iman mereka tumbuh (walaupun masih ragu-ragu), dan akal budi mereka terbuka (walaupun masih labil). Bukan hanya itu, mata, telinga, hati dan semua indera mereka turut menyaksikan semua yang dikatakan dan diperbuat oleh Yesus sehingga mereka terkagum-kagum, terheran-heran dan percaya kepadaNya.

Ternyata, Yesus mengubah mental duniawi mereka menjadi mental surgawi, mental yang sebelumnya berkutat pada urusan dunia menjadi mental ilahi. Pertama-tama, Yesus mengalihkan perhatian mereka yang terarah pada pekerjaan dunia menuju pada pekerjaan ALLAH (Mat. 4:18-22, Mrk. 1:16-20, Luk. 5:1-11). Kemudian, Ia mengubah pola pikir, pola rasa serta pola tindak mereka menjadi pengikutNya yang sejati lewat Sabda dan tindakanNya sendiri. Tidak heran, banyak di antara mereka wafat demi Yesus yang mereka imani sebagai TUHAN dan Penyelamat. Sebetulnya, misi Yesus menjadi sempurna saat itu. Bahwa semua yang mengikutiNya bertobat dan kembali kepada ALLAH, bersatu denganNya, melalui PuteraNya yang terkasih.

Orang Muda Katolik yang kubanggakan, misi yang diwartakan oleh Yesus sesungguhnya menjadi misi Kamu juga. Ia mengundang Kamu untuk 'diselamatkan' lewat pertobatan dan kembalinya Kamu kepada ALLAH di dalam diriNya. Datanglah dan penuhilah undangan Kristus itu untuk bersatu dengan Dia. Kita semua hidup di dunia dan dunia menawarkan banyak hal yang membutakan hati dan pikiran serta mata. Dunia punya kemampuan untuk mengalihkan perhatian kita kepadanya. Tetapi ingat, kita punya kemampuan lebih untuk berbalik kepada ALLAH. Kemampuan itu tertanam dalam kesadaran dan keyakinan kita terhadap ALLAH. Kalau kita pandai mengolahnya, maka ALLAH akan semakin jelas untuk dipandang dan langkah kaki kita akan berjalan ke arahNya dan bersatu denganNya.

Besok, lusa, minggu depan, bulan depan, satu tahun depan, dua/tiga tahun depan,atau sepuluh tahun depan, Kamu akan membangun rumah yang paling indah nan megah yang pernah ada di dunia ini. Itulah rumah keluarga! Agar rumah ini berdiri kuat, kokoh dan tak tergoyahkan, Kamu wajib meletakkan fondasi yang kuat pula, tahan lama dan tak mudah dirobohkan oleh siapa pun. Maka pengetahuan yang benar akan perkawinan wajib kamu miliki. Perkawinan itu pertama-tama adalah Sakramen, tanda ALLAH memanggil Kamu kembali dan menyelamatkanmu. Perkawinan bukan semata-mata urusan duniawi, lebih dalam daripada itu, urusan surgawi, ilahi, keselamatan dan kebahagiaan kekal. Sama halnya dengan perwujudan misi Kristus yang memanggil semua orang kepadaNya. Karenanya, menikah sama sekali tidak dimaksudkan untuk "bersenang-senang" atau untuk memenuhi hasrat dan nafsu kemanusiaan Kamu, melainkan untuk berdamai dengan ALLAH, bersatu denganNya dan tinggal di dalamNya. Oh.. betapa dalamnya makna perkawinan itu!! Tidak heran lagi, perkawinan harus satu dan tak terceraikan, supaya Kamu hanya mencintai Kristus dan tak berpisah dariNya.

Dan ketahuilah, menikah itu tidak lain adalah latihan untuk mencintai Kristus. Pasangan dan anak-anak yang lahir kemudian adalah Kristus yang hidup di tengah keluargamu. Kemudian, untuk mencintai Kristus, Kamu tidak mungkin melupakan GerejaNya yang satu, kudus, katolik, apostolik. Sebab hanya di dalam GerejaNya Kamu mengenal, mencintai dan bersatu denganNya. Gereja dan Kristus tidak bisa terpisahkan layaknya kepala dan tubuh manusia. Melalui Gereja, Kamu mengenal dan mencintaiNya secara benar, tidak salah, dan tak mungkin salah. Pengenalan dan kecintaan terhadap Kristus secara benar hanya bisa ditemukan di dalam Gereja. Mengapa? Karena jalan dan kebenaran dan kehidupan hanyalah Kristus (tidak ada yang lain), yang diwartakan oleh Gereja sepanjang masa. 

Konsekuensinya, pasangan nikahmu haruslah dia yang mengenal dan mencintai Kristus, anggota Gereja Katolik. Atau, kalaupun ia belum mengenal Kristus, kewajibanmu adalah mengajaknya untuk memperkenalkan Kristus baginya. Karena dengan begitu, Kamu mengantarkan dia kembali kepada Kristus. Itulah maksudnya pernikahan itu satu dan tak terceraikan. Satu, supaya Kamu menyatu denganya seumur hidup (bukan dengan yang lain), layaknya Kamu menyatu dengan Kristus, dan karenanya Kamu tidak bisa menceraikannya dengan alasan apa pun. Pahamilah, saat Kamu bersatu dengan Kristus (dalam diri pasanganmu) dan tidak menceraikannya, Kamu sedang merajut kebahagiaan surgawi yang kekal bersama ALLAH (Bapa, Putera dan Roh Kudus) di tengah-tengah dunia ini. Di sini, misi Kristus terlaksana dengan sepenuhnya. 

Salam dan Doaku, Fr. IEF (Mengasihi ALLAH Tritunggal Mahakudus, Mengasihi Gereja Katolik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar