17 Februari 2015

Prapaskah: Membunuh Dosa dengan Menghidupkan Iman



Sejatinya, iman (Katolik) merupakan tanggapan manusia (personal) terhadap tawaran keselamatan dari ALLAH. Orang-orang yang mengakui keberadaan ALLAH menandaskan seluruh hidup dan perjuangannya kepadaNya. Dan memang benarlah bahwa manusia diciptakan dan dipanggil untuk dekat, mengenal, mencintai, mengasihi dan mengabdi kepada ALLAH. Kelak, ketika mati, ia dinyatakan layak bersatu dengan ALLAH.

Namun demikian, ternyata dosa menyelimuti dan merasuk hati dan pikiran manusia sehingga ALLAH menjadi “musuh”nya. Manusia menjadi jauh dengan ALLAH, tidak mengenalNya, tidak mencintaiNya, tidak mengasihiNya, dan tidak lagi mengabdi kepadaNya. Iman yang merupakan tanggapan baik manusia kepada ALLAH itu hanyalah mati. Maka manusia perlu untuk berdamai lagi dengan ALLAH yang menciptakan dan memanggilnya.

Saudara-saudariku, Prapaskah adalah masa yang indah untuk kita, masa yang ‘menolong’ kita untuk kembali merajut hubungan mesra kita dengan ALLAH. Masa ini diawali dengan penerimaan abu pada dahi kita masing-masing di hari Rabu Abu sebab memang kita berasal dari abu dan akan kembali sebagai abu. “Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku” (Mzm. 51:3).

Dosa yang mematikan iman kita dan membuat kita lupa akan ALLAH itu sangat mungkin untuk dikalahkan. Pantang dan puasa adalah pilihan yang tepat bagi kita untuk menang atas dosa. Berpantang dan berpuasa untuk dapat memberikan sedekah kepada yang lain yang sedang menderita. Sejalan dengan itu, hubungan yang intim dengan ALLAH di dalam doa tetap dihidupkan. Yesus meminta agar semua itu dilakukan tanpa memelihara kemunafikan.

Selamat memasuki masa Prapaskah, Tuhan menyertaimu.
Saldoku, Fr. IEF (Mengasihi Allah Tritunggal Mahakudus, Mengasihi Gereja Katolik) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar