16 Februari 2015

Bukan Tanda, tetapi Iman, Harap dan Kasih

(Mrk. 8:11-13)

Tidak mengherankan lagi kalau kehadiran Yesus di dunia (2000an tahun lalu) dipertanyakan. Orang-orang Farisi datang dan meminta tanda daripadaNya tentang keberadaanNya. Yang terjadi saat itu ialah Yesus tidak memberikan tanda apa pun kepada mereka dan memilih untuk beralih ke tempat lain.

Jelaslah bahwa mereka (orang-orang Farisi) tidak percaya kepada Yesus karena menganggap Yesus sebagai saingan mereka, yang notabene adalah pemuka-pemuka agama. Sebab sesungguhnya mereka juga sedang menantikan mesias yang lain yang bisa menyelamatkan mereka dari cengkeraman bangsa romawi. 

Saudara-saudaraku, iman, harap dan kasih yang utuh kepada Yesus adalah fondasi utama para pengikutNya, Gereja Katolik, tubuh Yesus sendiri dalam memperoleh keselamatan. Kehadiran Yesus di dunia saja sudah menjadi tanda sempurna bagi kita. Tugasmu adalah hidup sama seperti Yesus supaya menjadi tanda bagi yang lain. 

Bila kamu (Gereja Katolik) memperoleh penolakan, penganiayaan dan bahkan penindasan, janganlah takut sebab bukan itu yang menjadi prioritas hidup, melainkan iman, harap dan kasihmu yang utuh kepada Allah Tritunggal Mahakudus. Kesetiaanmu itu menjadi bukti nyata bahwa kamu sungguh percaya kepadaNya dan tidak lagi memerlukan tanda atau tidak bergantung pada intimidasi orang lain terhadapmu. Dan akhirnya, Sakramen-sakramen Gereja menjadi tanda Allah menyelamatkanmu di setiap sesi kehidupan ini dan sampai pada kehidupan yang kekal.

Saldoku untukmu, Fr. IEF (Mengasihi Allah Tritunggal Mahakudus, Mengasihi Gereja Katolik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar