Allah tahu dengan benar akan apa yang ia kehendaki dan rencanakan atas manusia, termasuk kematian yang telah, sedang dan akan dialami oleh setiap orang. Kemarin, hari ini, esok dan seterusnya, Dia memberikan kesempatan bagi kita untuk hidup, hidup di dalam Dia sendiri; supaya kelak, ketika akhir dari hidup itu menjemput kita, kita dinyatakan siap untuk menyongsong Dia. Sebab memang kita berasal dari Dia dan berjalan bersama Dia, serta diperkenankan untuk kembali lagi kepada Dia.
Ingatlah bahwa masing-masing orang akan diminta oleh Dia untuk memberikan pertanggungjawaban atas hidup yang telah diberikanNya kepada kita. Permintaan Allah itu sama sekali bukan maksud memberi kesan kepada kita bahwa Dia itu 'kejam' atau pun 'penuntut', melainkan menunjukkan bahwa Dialah satu-satunya Bapa yang adil, yang tahu merancangkan keadilan itu dan menempatkannya pada setiap orang yang menghadapNya. Sebab memang Dia adalah Hakim yang Agung, yang berpihak pada kebenaran.
Kalau sekiranya hidupmu berada dalam lingkup kebenaran, maka kerajaan Allah adalah tempat yang paling layak untukmu. Kalau sekiranya hidupmu senantiasa berada di dalam Dia, maka engkau pantas duduk di sisi kananNya. Itulah tempatmu. Maka setiap orang yang dengan arif dan bijaksana menggunakan kesempatan, yaitu hidup itu dengan memperjuangkan kebenaran, ia secara langsung menikmati kebahagiaan surgawi yang telah disediakan oleh Allah sendiri.
Berbahagialah engkau yang kamarin, hari ini, esok dan seterusnya memberi makan kepada mereka yang lapar, memberi minum kepada mereka yang haus, memberi pakaian kepada mereka yang telanjang, mengunjungi orang-orang sakit dan terpenjara, dan seterusnya dan seterusnya. Ketahuilah bahwa Allah dan para malaikat serta para kudus di surga bersukaria atas semua perbuatanmu itu. Mereka bersukaria karena ada satu anggota baru yang benar di hadapan Allah, bergabung bersama mereka.
By Secercah Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar