28 Januari 2014

"Tanah yang Baik" Memberi Hidup

Barangkali Anda saat ini sedang berdiri di atas tanah, yang merupakan 'alas' bumi. Apa yang istimewa dari tanah ini? Ia menjadi tempat bercokolnya tanam-tanaman, memberikan kehidupan bagi tetumbuhan, dan terlebih, menjadi fondasi bagi segala sesuatu yang ditancapkan padanya. Tanah yang baik senantiasa memberikan keuntungan ganda bagi setiap tumbuhan yang melekat padanya. Setiap benih baik yang jatuh di atasnya akan menghasilkan buah yang melimpah.

Bagaimanakah jika manusia disejajarkan dengan tanah yang baik itu? Setiap hari, setiap saat dan di setiap kesempatan, Allah menawarkan kebaikan, menaburkan benih-benih cinta kasihNya bagi setiap orang. Bukan saja kebaikan dan cinta kasihNya, tetapi juga Sabda-Nya, yang dipatrikan ke dalam hati setiap orang melalui indera pendengarnya. Namun sudahkah jiwa manusia mengambil peran seperti tanah itu, menerima semua tawaran Allah dan menumbuhkan-kembangkannya?

Kebaikan, cinta kasih, dan Sabda Allah akan menjadi berguna apabila ada keterbukaan dalam diri setiap orang untuk menereima semua itu. Ketika orang mau terbuka untuk menerima tawaran Allah, maka akan ada kerelaan yang tulus untuk mengolah dan membagikan tawaran berharga itu kepada orang lain. Hati dan pikiran manusia menjadi tempat istimewa yang disediakan Allah bagi tiap-tiap orang untuk mencerna tawaranNya itu. Maka ketika hati dan pikiran menyatu untuk menjadi lahan yang baik dengan cara menerima tawaran Allah itu, berkat yang melimpah akan menjadi panenan manusia.

Hati dan pikiran yang 'berbatu-batu' akan mempersulit tawaran Allah. Hati dan pikiran yang 'tandus' akan mematikan tawaran Allah. Juga, hati dan pikiran yang 'bersemak duri' hanya akan menghimpit tawaran Allah. Sebaliknya, hati dan pikiran yang baik, jernih dan 'berhumus' akan menggandakan kebaikan, cinta kasih dan Sabda Allah di dalam hidup. Mari berlomba-lomba menjadi 'tanah yang baik' !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar