28 Januari 2014

Janganlah Kesenangan Menyebabkan Kebaikan

Kawan, tak usahlah ‘menghalalkan’ kebaikan dengan kesenangan semata. Sehingga ketika kesenangan itu tiba, kebaikan menjadi relative dan ‘bernilai’. Pada dirinya, kebaikan itu bernilai; bukan karena kesenangan yang datang. Tetapi karena memang ia baik. Namanya saja ‘kebaikan’, maka ia adalah baik.

Ingatlah bahwa kebaikan tidak bisa dihalalkan dengan kesenangan apa pun. Ia tak boleh disebabkan oleh kesenangan itu, karena hidup bukan soal senang. Hidup lebih merupakan pencarian jati diri yang membahagiakan semua orang. Maka kebaikan adalah prioritas pertama dan utama, dan bukanlah kesenangan.

Kesenangan lebih bercorak sementara dan dapat mati ketika masalah mendera. Tapi kebaikan, sudah pasti dibutuhkan dan menghidupkan yang melakukannya. Lebih baik Anda senang karena kebaikan daripada baik karena kesenanganmu. Sebab kebaikan itu cita-cita luhur yang bahkan tak dicita-citakan semua orang.

“ABSisme” adalah dampak dari orang yang hidupnya berdasarkan kesenangan. Itu sebabnya kebaikan berganti makna dan perannya, lalu menjadi kesenangan. “Yang penting kan dia senang” lalu oknumnya berperilaku sebaik-baik mungkin. “Lah, bukannya sebaliknya?” agar kebaikan itu menjadi dasar dan corak hidup.

Lebih dalam dari itu, kebaikan itu selalu menyangkut semua orang dan sesama. Sedangkan kesenangan itu lebih berpusat pada diri sendiri yang egosentrisme. Anda adalah pribadi yang memiliki segala kemampuan dan telenta emasnya. Maka janganlah mematikan pribadimu dan kebaikannya dengan kesenangan.

Memang benar bahwa apa yang baik untukmu belum tentu dianggap baik oleh orang lain. Tetapi kebaikan yang “untukmu” itu adalah awal kebahagiaan semua orang. Alangkah baiknya memoles hidup dengan kebaikan daripada melihat kebaikan dari sisi kesenangan. Kebaikan, meskipun ‘parsial’ sudah tentu menjadikan seseorang sebagai nahkoda yang cukup tahu mengarungi samudera kehidupan ini. Akhirnya, kesenangan bukanlah bagian dari kebahagiaan hidup, melainkan kebaikan yang diusahakan secara terus menerus, yang dimulai dari masing- masing orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar