3 Agustus 2013

‘TITIPAN’ INI MEMANG UNTUK KITA



“Aku cinta kamu.” Begitulah ungkapan kasih yang sudah, sedang dan akan diberikan oleh seseorang kepada orang yang dicintainya bila ia sedang dalam ‘kasamaran.’ Tak bisa dibendung lagi kalau rasa itu meliliti sekujur hati sang ‘pengungkap.’ Ya, sepenggal ‘teori’ itu berasal dari lubuk hati terdalam karena merupakan konsekuensi langsungnya. Banyak yang menambahkan bahwa soal cinta biarlah ‘rasa’ yang memberitahukannya. Kalau demikian, cinta itu ada dan datang dari sang hati yang bergerak sampai kepada sang mulut yang kerjanya berceritera.

Tak dapat dipungkiri bahwa cinta itu sifatnya universal sekaligus personal. Sangat tergantung pada setiap individu yang mengalaminya. Biasanya yang pro universal senantiasa menghendaki agar persaudaraan, kedamaian, kerukunan dan seterusnya menjadi bagian dari hidup. Ujungnya ialah kesatuan yang termaktub dalam keragaman hidup. Mereka yang pro personal memandangnya sebagai suatu proses menuju kebersamaan antara dua pribadi manusia. Meski begitu, keduanya mengusung satu nama, yaitu cinta itu sendiri. Dan, yang pasti orang temukan adalah kebenaran yang dihasilkan oleh cinta itu.

Sebagai seorang manusia, saya berusaha untuk memandang cinta itu sebagai anugerah yang ‘dititipkan’ Tuhan kepada setiap insan. Kiranya Ia menghendaki agar setiap manusia dapat membangun hidupnya dengan titipan itu. Dan benarlah bahwa titipan itu sangatlah berharga bahkan melebihi semua titipan lainnya. Entah titipan itu bermaksud universal atau personal, keduanya memiliki akhir yang sama, yakni mempersatukan perbedaan. Titipan itu mempersatukan semua orang dengan Yang Ilahi. Titipan itu juga mempersatukan saya, kamu dan Anda semua. Sungguh, titipan itu ‘berkhasiat’ baik bagi siapa saja.

Para sahabatku yang terkasih, kalau hari ini kamu bahagia karena cinta, nyatakanlah cinta itu kepada siapa saja. Entah kepada pasangan hidupmu, saudaramu, kenalanmu, dan siapa saja yang Anda jumpai, nyatakanlah. Karena cinta itulah yang mendatangkan kebahagiaan yang Anda rasakan. Cinta itu pulalah yang membuat setiap orang sadar bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang telah, sedang dan akan terus dicari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar