Kiranya kita pernah mendengar istilah ini:
“Katolik KTP.” Itu berarti, kita memang beragama katolik tetapi agama itu hanya
sebagai identitas belaka. Kita memang orang katolik, tapi kekatolikan kita
tidak menyentuh kehidupan yang nyata. Artinya, kita membawa nama Yesus, tapi
Yesus tidak kita nyatakan dalam hidup kita sendiri. Agama hanya sekedar tanda
pengenal kita, selebihnya tidak.
Hari ini Tuhan Yesus menyembuhkan seorang anak
yang kerasukan roh jahat. Roh itu membuat anak itu menjadi bisu. Dan setiap
kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya
berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Penginjil Markus melukiskan
juga bahwa roh itu telah ada di dalam diri anak itu sejak anak itu masih kecil.
Itu berarti anak itu sejak kecil tinggal dalam penderitaan karena dirasuki oleh
roh itu. Lalu, siapakah yang dapat menyembuhkan anak itu?
Tentu saja jawabannya bukanlah para murid Yesus,
melainkan Yesus sendiri. Para murid memang dimintakan untuk menyembuhkan anak
itu tetapi mereka tidak dapat. Mengapa? Karena iman mereka kepada Yesus tidak
seperti yang Yesus harapkan. Mereka sudah cukup lama tinggal dan berjalan
bersama Yesus, tapi iman atau pun kepercayaan mereka kepada Yesus terlalu
dangkal. Ternyata, tinggal dan berjalan bersama Yesus belum dapat menjamin iman
seseorang kepada Yesus.
Saudaraku terkasih, sesungguhnya, ayah anak itu
menghendaki agar anaknya disembuhkan. Ada syarat yang diberikan Yesus kepada
ayah itu, yakni “percaya.” Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya
kepada Yesus. Karena ayah itu percaya kepada Yesus, maka anaknya disembuhkan
oleh Yesus. Kepercayaan ayah itu terhadap Yesus mendatangkan kebahagiaan bagi
dirinya. Anaknya diselamatkan dari roh jahat itu dan bisa bagun lagi.
Iman kepada Yesus perlu diwujudkan dalam
perbuatan yang nyata. Tuhan Yesus tidak meminta banyak dari kita. Ia hanya
meminta dari kita untuk percaya kepadaNya. Percaya kepada Yesus mendatangkan
keselamatan kepada kita. Kadang kita dirasuki oleh kekayaan duniawi sehingga
kita tidak dapat berkata-kata lagi tentang Yesus. Tangan kita dibatasi oleh roh
jahat dan tidak memberi kepada orang lain. Kita tidak mampu menyerukan
kebenaran karena telah dipagari oleh roh egoisme. Percaya kepada Yesus berarti
mampu berkata-kata tentang Tuhan, membari kepada yang lain dan menyerukan
kebenaran. Demikianlah kita sungguh percaya kepada Yesus kalau melakukan
kebaikan dalam hidup. (engga.red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar