20 Mei 2013

IMAN KUNCI KESELAMATAN


Sir. 1:1-4, 8-10, Mzm. 93:1, 2, 5, Mrk. 9:14-24,

 Kiranya kita pernah mendengar istilah ini: “Katolik KTP.” Itu berarti, kita memang beragama katolik tetapi agama itu hanya sebagai identitas belaka. Kita memang orang katolik, tapi kekatolikan kita tidak menyentuh kehidupan yang nyata. Artinya, kita membawa nama Yesus, tapi Yesus tidak kita nyatakan dalam hidup kita sendiri. Agama hanya sekedar tanda pengenal kita, selebihnya tidak.

Hari ini Tuhan Yesus menyembuhkan seorang anak yang kerasukan roh jahat. Roh itu membuat anak itu menjadi bisu. Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Penginjil Markus melukiskan juga bahwa roh itu telah ada di dalam diri anak itu sejak anak itu masih kecil. Itu berarti anak itu sejak kecil tinggal dalam penderitaan karena dirasuki oleh roh itu. Lalu, siapakah yang dapat menyembuhkan anak itu?

Tentu saja jawabannya bukanlah para murid Yesus, melainkan Yesus sendiri. Para murid memang dimintakan untuk menyembuhkan anak itu tetapi mereka tidak dapat. Mengapa? Karena iman mereka kepada Yesus tidak seperti yang Yesus harapkan. Mereka sudah cukup lama tinggal dan berjalan bersama Yesus, tapi iman atau pun kepercayaan mereka kepada Yesus terlalu dangkal. Ternyata, tinggal dan berjalan bersama Yesus belum dapat menjamin iman seseorang kepada Yesus.

Saudaraku terkasih, sesungguhnya, ayah anak itu menghendaki agar anaknya disembuhkan. Ada syarat yang diberikan Yesus kepada ayah itu, yakni “percaya.” Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada Yesus. Karena ayah itu percaya kepada Yesus, maka anaknya disembuhkan oleh Yesus. Kepercayaan ayah itu terhadap Yesus mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya. Anaknya diselamatkan dari roh jahat itu dan bisa bagun lagi.

Iman kepada Yesus perlu diwujudkan dalam perbuatan yang nyata. Tuhan Yesus tidak meminta banyak dari kita. Ia hanya meminta dari kita untuk percaya kepadaNya. Percaya kepada Yesus mendatangkan keselamatan kepada kita. Kadang kita dirasuki oleh kekayaan duniawi sehingga kita tidak dapat berkata-kata lagi tentang Yesus. Tangan kita dibatasi oleh roh jahat dan tidak memberi kepada orang lain. Kita tidak mampu menyerukan kebenaran karena telah dipagari oleh roh egoisme. Percaya kepada Yesus berarti mampu berkata-kata tentang Tuhan, membari kepada yang lain dan menyerukan kebenaran. Demikianlah kita sungguh percaya kepada Yesus kalau melakukan kebaikan dalam hidup. (engga.red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar