s3c3rc4h h4r4p4n
Allah adalah kebijaksanaan tertinggi. Andaikata kita mencintai dan
mencari kebijaksanaan di dalam hidup ini, maka ketahuilah bahwa kita
sedang mencari Allah sendiri. Masalah bukanlah Allah, tetapi ketika kita
bijaksana melihat masalah itu, maka kita menemukan Allah.
Ada kebijaksanaan yang tersembunyi dalam diri orang lain. Apa pun yang orang
lain perlakukan atas diri kita, lihatlah itu secara bijaksana.
Kejahatan yang dilakukan orang lain atas diri kita adalah satu cara
sederhana bagi kita untuk menemukan kebijaksanaan.
Kalau
begitu, dalam menemukan kebijaksanaan, orang lain menjadi bagian penting
bagi kita dalam penemuan itu. Kita tidak bisa memisahkan kebijaksanaan
dari orang lain karena keduanya menyatu dan menyata. Belajarlah dari
orang lain jika kamu tidak kuat lagi.
Namun demikian, Guru
abadi kita ialah Allah sendiri. Ia mengajarkan kebijaksanaan kepada kita
melalui Yesus Kristus. Belajarlah dariNya, maka kamu akan memperoleh
kebijaksanaan tertinggi, yaitu Allah. Cintailah kebijaksanaan itu dan
kamu akan menyatu dengan Allah.
Sumber kebijaksanaan adalah
Allah yang hadir dalam diri Yesus. Yesus meminta kita untuk mencintai
sesama kita. Saat kita mencintai sesama kita, saat itu pula kita sedang
menghidupi kebijaksanaan Ilahi. Saat kita belajar dari orang lain, saat
itu pula kite berjalan menuju Allah. (engga.red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar