Beberapa hari ini aku bergumul dengan diriku bila bertemu dengan Kasih
Tuhan yang senantiasa mengalir dalam hidupku. Tuhan “menggratiskan” kasihNya
kepada manusia, termasuk aku yang kecil ini. Ia memberikan kasihNya secara cuma-cuma,
tak perlu bayar, tak perlu pungut biaya dari manusia.

Di dalam perjalanan penderitaan Puteranya, Maria ada. Di bawah kaki
salib Tuhan, Maria ada. Ia lantas diangkat ke surga karena Allah merindukannya.
Ia kembali ke tempat yang sebenarnya, yang telah Ia janjikan kepada manusia. Mari
kita belajar dari Bunda Maria supaya kelak kembali ke rumah Bapa juga.
Allah memanggil kita untuk setia kepadaNya, bukan berkeras kepala dan
sebagainya. Itulah Bunda Maria, perawan yang sangat terpuji itu. Ia dikandung
tanpa noda, diperkenankan mengandung Yesus, berjalan bersama Yesus, dan
diangkat ke surga. Oh… Maria, kau Bunda kami. Doakanlah kami…
Tuhan, ajarilah kami untuk setia kepadaMu. Karena kesetiaan itulah,
kami dirindukan oleh Engkau seperti BundaMu, Maria. Jadikanlah hati kami
seperti hatiMu supaya kami pun dapat menikmati janji Kristus, yaitu kembali
kepadaMu. Kami ingin dirindukan, maka buatlah kami menjadi anak-anakMu.
@Kaki Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar