yang ‘menangis’ di sekitar kita. Mereka menangis karena penderitaan
yang begitu dalam. Mereka menangis karena tak punya apa-apa. Mereka
menangis karena tidak berdaya lagi. Dan, mereka menangis karena
ditinggalkan oleh orang-orang yang ‘seharusnya’ menolong mereka, tidak
menolong. Padahal, kita adalah sesama. Padahal, kita adalah umat Allah.
Padahal, kita adalah anggota-anggota tubuh Kristus sendiri. St. Paulus
menegaskan, kita ini banyak, tapi satu tubuh, yaitu tubuh Kristus
sendiri. Maka sebagai anggota-anggota tubuh Kristus, kita harus saling
memperhatikan, saling melayani, saling menghidupkan dan menghapus air
mata sesama.
Jangan sekali-kali menyebut diri sebagai pengikut Kristus kalau dalam hidupmu tidak ada sikap tanggap terhadap orang-orang kecil.
Jangan sekali-kali menyebut diri sebagai pengikut Kristus kalau dalam hidupmu tidak ada perhatian terhadap sesama yang sedang menangis.
Jangan sekali-kali menyebut diri sebagai anggota tubuh Kristus kalau kamu sendiri tidak menelurkan apa yang pernah dibuat oleh Krisus.
Sesama adalah bagian dari hidup kita. Karena itu, jika mereka menangis, hapuslah air mata mereka dengan memperhatikan dan membawa mereka pada hidup yang seharusnya. Milikilah sikap tanggap terhadap penderitaan orang lain, sama seperti yang ditunjukkan oleh Kristus kepada kita. Dalam Tuhan kita bersaudara, dan dalam Tuhan kita harus saling melayani.
Jangan sekali-kali menyebut diri sebagai pengikut Kristus kalau dalam hidupmu tidak ada sikap tanggap terhadap orang-orang kecil.
Jangan sekali-kali menyebut diri sebagai pengikut Kristus kalau dalam hidupmu tidak ada perhatian terhadap sesama yang sedang menangis.
Jangan sekali-kali menyebut diri sebagai anggota tubuh Kristus kalau kamu sendiri tidak menelurkan apa yang pernah dibuat oleh Krisus.
Sesama adalah bagian dari hidup kita. Karena itu, jika mereka menangis, hapuslah air mata mereka dengan memperhatikan dan membawa mereka pada hidup yang seharusnya. Milikilah sikap tanggap terhadap penderitaan orang lain, sama seperti yang ditunjukkan oleh Kristus kepada kita. Dalam Tuhan kita bersaudara, dan dalam Tuhan kita harus saling melayani.
Lembah Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar