Kita tentu tahu siapa Yesus dan juga siapa Herdes. Yesus adalah orang
yang menjadi panutan kita orang Kristen sedangkan Herodes adalah orang
yang memerintah sebagai raja atas bangsa Yahudi, padahal Herodes sendiri
bukan orang Yahudi. Yesus adalah orang yang identik dengan belas kasih
sedangkan Herodes adalah orang yang malah dilambangkan dengan
keangkuhan. Yesus dan Herodes adalah dua pribadi yang sangat bertolak
belakang. Kalau dalam hidup Yesus mengandalkan belas kasih, Herodes
justru mengandalkan keangkuhannya. Belas kasih adalah sikap utama Yesus
dalam mewartakan kehendak dan rencana Bapa, sedangkan keangkuhan adalah
suatu sikap yang dimiliki dan dipraktekkan oleh Herodes selama masa
kepemimpinannya. Karena keangkuhannya maka setiap orang yang lebih
terkenal namanya tidak ia sukai dan akan melakukan sesuatu yang jahat
terhadap orang itu. Yohanes Pembaptis misalnya, kepalanya dipenggal
karena pernah menegur Herodes dalam hal perkawainannya.
Perlakuan
yang sama juga ditunjukkan Herodes dalam bacaan hari ini. Ia iri
terhadap Yesus yang memang lebih tenar dan terkenal dibanding dirinya.
Karena itu, ia berusaha untuk bisa berjumpa dengan Yesus. Akan tetapi,
ia mengira bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang sudah bangkit
kembali dari antara orang-orang mati. Ternyata, keangkuhan Herodes
membuat dirinya tidak mengenal Yesus sebagai Penyelamat bangsanya
sehingga ia masih bertanya-tanya lagi, siapa Yesus sebenarnya.
Keangkuhan membuat Herodes tidak mengenal Yesus dengan benar, padahal
Yesus sudah lama hidup di antara rakyat yang berada di bawah
kepemimpinan Herodes sendiri dan bahkan Yesus tergolong sebagai rakyat
dalam pemerintahan Herodes. Situasi ini tidak menjamin Herodes untuk
mengenal Yesus.
Ada dua sikap yang ditawarkan kepada kita hari ini,
yakni belas kasih dari Yesus dan keangkuhan dari Herodes. Kita sebagai
pengikut Yesus diharapkan dapat mencerminkan sikap Yesus itu dan
berusaha untuk menolak sikap yang dimiliki oleh Herodes. Kalau
kengakuhan adalah bagian dari hidup kita, kita sama sekali bukan
pengikut Yesus yang sejati, sebaliknya kita adalah Herodes-herodes kecil
yang hanya membawa nama Yesus begitu saja dan merugikan orang lain.
Mari kita melihat keberadaan kita selama ini, apakah kita adalah orang
yang mempraktekkan apa yang dilakukan Yesus atau malah Herodes? Hati
Yesus akan sakit bila kita adalah pengikutNya tetapi tidak melakukan apa
yang Ia ajarkan kepada kita dan mempertahankan sikap yang dimiliki oleh
Herodes. Tunjukanlah bahwa kita adalah pengkikut Yesus yang sejati.
Lembah Bantik Pineleng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar