14 April 2013

DI PERSIMPANGAN JALAN, AKU BERTEMU “MEREKA”



Ignasius Fernatyanan Einfach


Awalnya, aku punya rencana yang indah. Rencana itu luhur dan pasti disenangi banyak orang. Rencana itu hanya ditemukan dengan menempuh jalan yang panjang dan lurus ini. Mengenai jalan, profesorku berkata: “Jalan menjadi jalan karena dijalani.”

Jalan itu memang panjang, tak terbilang ukuran yang pastinya. Tapi, karena cukup ‘mengasikkan’ maka kutempuh jalan itu sambil membentuk pribadiku. Tak ada angin yang menerpa, tak ada hujan yang membasahinya. Semuanya ‘normal’ saja.

Itu pun baru separuh jarak yang kutempuh dari jalan itu. Tapi, tak mengapalah karena aku cukup menikmatinya tanpa mengeluh dan merasa lelah. Syukur kepada Allah kalau memang demikian adanya. Kuharap, semuanya baik-baik saja.

Eh, ternyata jalan ini punya jalan lain yang keluar dari dirinya. Ada persimpangannya juga. Apa ini pilihan? Entahlah. Tapi aku harus membuat keputusan untuk berjalan terus atau berbelok arah. Oh, kebingungan itu menghampiriku.

Namun demikian, aku harus tetap bersyukur kepada Allah karena ada persimpangan itu. Lebih dari pada itu, ternyata ada beberapa orang yang berdiri di sana, di persimpangan itu. Kurasa kebingunang ini dapat terjawab sudah.

Persimpangan itu membuatku berani untuk memilih. Terlebih mereka yang berdiri di situ. Bagiku, mereka itu adalah Tuhan Yesus yang hendak membuka mata hatiku untuk dapat menentukan pilihan yang baik dan benar, yang berguna bagiku.

Lagi-lagi, aku harus bersyukur kepada Allah karena ternyata aku memilih untuk tidak berbelok arah, melainkan berjalan terus. Mereka itu telah membantuku untuk dapat membuat satu kesimpulan sementara yang membahagiakan hati ini.

Mereka menjadi inspirasi bagiku. Mereka menjadi orang-orang yang tidak menghendaki sesuatu yang lain dari diriku selain berjalan terus. Mereka pun mengingatkanku untuk tidak menoleh ke belakang, namun terus menatap rencana dan jalan ini.

Kusampaikan terima kasihku kepada Allah dan kepada mereka. Mereka telah banyak membantu dan membuatku menjadi manusia baru dan baru serta baru. Wow, ini membahagiakan sekali. Kiranya Allah memperhatikan kalian semua.

_kaKi baNtiK pineLenG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar